Kabar24.com, SEMARANG--Jatah pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada tahun ini mengalami penurunan 4,7% dibanding tahun lalu.
Seperti dikutip dari laman resmi pada Rabu (13/1/2016), quota pupuk bersubsidi pada tahun ini sebesar 54.130 ton, lebih rendah dari tahun lalu sebanyak 56.800 ton.
Secara lebih terperinci, jenis pupuk urea turun dari 28.200 ton menjadi 27.000 ton, pupuk ZA turun dari 9.100 ton menjadi 8.600 ton, pupuk NPK turun dari 13.900 menjadi 13.770 ton, dan pupuk petroganik turun dari 5.600 ton menjadi 4.760 ton.
Meskipun demikian, Kepala Bidan Sarana Prasarana dan Perlindungan Pertanian Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Boyolali Ibnu Sutomo menilai hal itu tidak akan menganggu distribusi pupuk ke petani.
"Kabupaten Boyolali telah menggunakan pupuk secara berimbang dan telah memanfaatkan pupuk organik untuk semua jenis tanamannya," ujar dia.
Lagi pula, sambung dia, kebutuhan pupuk pada Januari dipenuhi oleh cadangan pupuk dari Desember 2015.
Lebih lanjut, dia mengatakan penurunan jatah pupuk itu mengacu pada Peraturan Gubernur / Pergub nomor 63 tahun 2015 tentang alokasi Pupuk bersubsidi dan Harga Eceran Terendah pupuk Bersubsidi.
Peraturan Gubernur itu mengacu Permentan nomor 60 tahun 2015 tentang kebutuhan dan Harga Eceran Tertinngi pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian tahun 2016.