Bisnis.com, PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau mendorong peran dari badan usaha milik daerah (BUMD) untuk bisa memberikan dividen atau imbal hasil lebih besar bagi daerah, di saat pendapatan daerah itu merosot karena anjloknya harga minyak mentah di pasar dunia.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Riau Masperi mengatakan pemprov saat ini tengah mencari beragam cara agar anggaran daerah itu tidak mengalami defisit akibat berkurangnya pendapatan dari dana bagi hasil migas.
“Beberapa upaya yang akan kami lakukan itu pertama efisiensi anggaran, lalu selanjutkami kami mendorong peran BUMD agar bisa memberikan pemasukan lebih besar bagi Riau,” katanya Sabtu (9/1/2016).
Untuk merealisasikannya, saat ini pemprov telah mendorong setiap perusahaan daerah agar melakukan pembenahan secara menyeluruh, dimulai dari menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hingga pemilihan komisaris dan direksi yang berkompeten.
Langkah ini dinilai Masperi akan dapat berdampak positif pada operasional perusahaan daerah, sehingga BUMD yang ada di Riau bisa membantu dan memberikan imbal hasil lebih besar.
Saat ini perusahaan daerah yang sudah berkontribusi cukup besar bagi Riau menurut Masperi adalah Bank Riau Kepri, yang bergerak di bidang perbankan. Untuk bidang lainnya dia mencontohkan BUMD PT Permodalan Ekonomi Rakyat (PER) yang bergerak di bidang pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah, akan bisa bermanfaat dengan mendorong pengusaha kecil dan tentunya akan mendapatkan imbal hasil bila beroperasi dengan lancar.
“Kami dorong BUMD yang bersentuhan langsung dengan sektor riil karena bisa digenjot, kalau yang masih berhubungan dengan migas seperti PT Bumi Siak Pusako PT SPR dan PT Riau Petroleum itu juga akan mengurangi keuntungannya karena terdampak langsung pelemahan harga minyak,” katanya.
