Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah tokoh ternama hadir dalam perayaan hari ulang tahun Mooryati Soedibyo ke-88 yang berlangsung Selasa (5/1/2016). Mereka rata-rata memiliki penilaian bahwa pendiri perusahaan jamu dan kosmetika Mustika Ratu tersebut adalah sosok pekerja keras.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman mengaku mengenal dengan baik perempuan tersebut karena sama-sama pernah menjadi anggota DPD.
Dahulu, Mooryati juga mampu terpilih mejadi Wakil Ketua MPR pada 2004-2009. “Dia itu pekerja keras, dia juga mampu menyelesaikan gelar doktor di UI saat itu,” katanya pada perayaan ulang tahun yang berlangsung Selasa (5/1/2016) malam di Hotel Dharwangsa.
Menurutnya, perempuan yang lahir di Surakarta, 5 Januari 1928 tersebut merupakan sosok yang tidak mengenal lelah dan senantiasa berpenampilan anggun. Mooryati dapat dikatakan sebagai Kartini modern Indonesia.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menilai Mooryati selalu bersemangat dan bersikap kritis. Bahkan, dia sering menemui Anies untuk menitipkan pesan terkait budaya.
“Misalnya bagaimana memberikan pelajaran tata krama, budi pekerti,” katanya.
Bagi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Mooryati adalah perempuan hebat. Dia tidak sungkan berjuang menjadi pengusaha dengan statusnya sebagai keturunan bangsawan serta istri pejabat.
“Dia perempuan langka, jarang-jarang ada yang seperti itu, mau keluar dari comfort zone,” katanya.
Sejak berusia tiga tahun, Mooryati tinggal di Keraton Surakarta. Dia pun terbiasa belajar perawatan kesehatan dan kecantikan. Dia terbiasa minum jamu buatan ahli herbalis Nyai Sri Mulki.
Awalnya, Mooryati kecil tidak menyukai jamu, tetapi lama kelamaan dia mulai menyukainya. Pendiri Yayasan Puteri Indonesia itu pun belajar meracik jamu. Proses tersebut membawanya menuju masa depan yang sekarang diraihnya.
Suatu ketika saat suaminya Soedibdyo akan memasuki masa pensiun, perempuan itu berkeinginan membuka usaha produksi jamu dan perawatan kecantikan tradisional. Banyak yang geger melihat puteri keraton akan berdagang.
Pada 1973, usahanya dimulai di garasi rumah dengan modal Rp25.000. Produksi dilakukan dengan alat sederhana. Para pelanggan mengeluh karena ukuran produk tidak sama akibat dikerjakan dengan tangan. Melihat hal itu, dia mencari mesin untuk mendukung usahanya.
Lama kelamaan usahanya terus berkembang, hingga produksinya diterima di mancanegara. Produk Mustika Ratu hingga kini sudah diekspor ke lebih dari 20 negara termasuk Rusia, Belanda, Jepang, Timur Tengah, dan Malaysia.