Kabar24.com, JAKARTA -- Presentase lulusan pendidikan tinggi yang langsung terserap di dunia kerja tahun ini sebanyak 60% dari target yang ditetapkan oleh Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi sebanyak 50%.
"Dengan banyaknya lulusan yang terserap dari perguruan tinggi, menandakan banyaknya lulusan yang berkualitas," ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam refleksi akhir tahun Kemenristekdikti, Jakarta, Senin (28/12/2015).
Namun begitu, berdasarkan data dari world bank, Indonesia termasuk negara dengan tingkat pengangguran yang tinggi.
Menurut Nasir, untuk terus meningkatkan jumlah penyerapan tenaga kerja, lulusan pendidikan tinggi harus terus didorong untuk meningkatkan kompetensinya agar mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar maupun dalam negeri.
"Untuk hadapi MEA maka dari itu perguruan tinggi harus lakukan pembenahan dari dasar agar kualitas lulusannya bisa bersaing di Internasional," tutur mantan rektor Universitas Diponegoro ini.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, lanjut Nasir, perlu adanya peningkatan kualifikasi dosen perguruan tinggi.
Saat ini,presentase dosen terkualifikasi mencapai 75% dimana melampaui target pemerintah yang hanya 65%.
Selain pembenahan dalam perguruan tinggi, peningkatan partisipasi masuk perguruan tinggi juga harus terus ditingkatkan.
"Yang jadi tantangan kita saat ini adalah APK masuk perguruan tinggi yang masih kecil. Tapi setiap tahun terus terjadi peningkatan," kata Nasir.
Seperti diketahui, Angka Partisipasi Kasar (APK) masuk perguruan tinggi pada 2013 sebanyak 29,8%, namun menurun di 2014 menjadi 29,1% dan pada 2015 meningkat hingga melampaui target yang ditetapkan pemerintah, yaitu sebanyak 34,2% dari target yang hanya 27%.