Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menginginkan 2 kubu Partai Golkar versi Munas Bali dan Munas Jakarta mengadakan rekonsiliasi.
Hal tersebut diungkapkan menyusul munculnya nama-nama calon pengganti mantan Ketua DPR Setya Novanto yang mengundurkan diri pada Rabu (16/12/2015).
"Kalau ada respons positif, kami mau duduk satu meja untuk menyatukan kepengurusan ini. Kita harapkan berujubg pada munas yang diinisiasi oleh 2 belah pihak. Munas ini jalan satu satunya untuk menyelamatkan kita dari perpecahan," kata Priyo di Kompleks Gedung Parlemen Jakarta, Selasa (22/12/2015).
"Kalau kita mau rembukan bersama-sama, siapa tahu kita bisa satu bahasa menentukan siapa Ketua DPR, siapa Ketua Fraksi. Ini tidak bisa sepihak karena sampai saat ini menurut SK Menkumham pihak kita yang sah," jelasnya.
Selain itu, Priyo mengatakan jika nantinya Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie tetap memaksakan untuk melantik bakal calon Ketua DPR Ade Komarudin adalah sesuatu yang tidak legal.
"Ya kalau begitu tidak sah. Jadi kalau hari ini ada pemilihan Ketua DPR yang berhak mengajukan sah secara hukum adalah kami," ujar Priyo kepada sejumlah wartawan.
Priyo Ingin 2 Kubu Golkar Rekonsiliasi tapi Masih Bilang Ilegal ke Kubu Ical
Mantan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menginginkan 2 kubu Partai Golkar versi Munas Bali dan Munas Jakarta mengadakan rekonsiliasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Novie Isnanda Pratama
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu