Bisnis.com, JAKARTA – Donald Trump masih dipercaya menjadi wakil Partai Republik dalam Pemilihan Presiden 2016 berdasarkan jajak pendapat Reuters/Ipsos meskipun pernyatan sensasionalnya tentang orang muslim ditentang banyak pihak.
Dalam jajak pendapat itu, Trump memimpin dukungan sebesar 35% dari seluruh kandidat wakil partai Republik. Sebelumnya, banyak pihak meragukan elektabilitas Trump setelah pebisnis itu melarang imigran, mahasiswa dan wisatawan muslim untuk masuk ke Negara AS.
Sebagian pemilih Partai Republik mengatakan mereka tidak terganggu oleh pernyataan tersebut. Namun, 29% pendukung Partai Republik mengatakan pernyataan tersebut memang bernada serangan.
"Dia benar-benar mengatakan apa yang orang lain rasakan," kata Donna Fee, 57, seorang pengasuh pribadi dari Missouri, seperti dikutip Reuters, Sabtu (12/12/2015). Dia mengatakan mendukung Trump untuk melarang orang muslim masuk ke negaranya meskipun hal tersebut dapat menyinggung pemilih lain.
Namun, dalam skala total yang melibatkan pendukung kedua partai, sebanyak 72% pendukung partai Demokrat dan 47% pemilih secara keseluruhan survei mengatakan komentar Trump tak patut dan bersifat menyerang.
Adapun, 41% pemilih dari Partai Republik yang disurvei menyatakan pernyataan Trump memang berpotensi mengcilkan peluangnya menjadi Presiden AS tahun depan.
Pada Senin (7/12/2015), Trump memberikan respons terhadap tersangka penembakan di California yang merupakan muslim. Dia mengatakan solusi yang paling baik untuk menumpas terorisme dengan melarang seluruh orang islam untuk masuk ke Amerika Serikat.
Dampaknya, pemimpin di Inggris, Prancis, Israel dan Kanada memprotesnya. Namun, jajak pendapat yang dirilis Jumat (11/12/2015) tersebut malah menguatkan Trump dengan dukungan dua kali lipat lebih banyak dibandingkan pesaing terdekatnya dalam Partai Republik.
Adapun, polling tersebut diselenggarakan secara online dengan melibatkan 481 responden. Responden merupakan pendukung partai republik dan memiliki margin error 5%.