Bisnis.com, JIMBARAN – Pimpinan Pusat Muhammadiyah, salah satu organisasi muslim modern terbesar di Indonesia menilai politik di Indonesia saat ini tersandera oleh kepentingan para elite.
Ketua Umum PP Muhamamdiyah Haedar Nashir mengatakan hal itu tak bisa dilepaskan dari iklim demokrasi dan politik yang berkembang di Tanah Air.
Menurutnya, esensi dari lahirnya demokrasi adalah menyatukan kemajemukan sehingga memiliki peran nyata dalam mencapai kemajuan bangsa.
Hanya saja, katanya dalam bagian tertentu bangkitnya karakter yang konservatif, primordial, dan radikal, menjadikan laju pluralisme atau keberagaman seolah kehilangan optimismenya.
“Politik saat ini disandera oleh para elite dan pluralisme diganggu oleh kelompok-kelompok kecil,” ujarnya saat menyampaikan pandangannya dalam acara Bali Civil Society and Media Forum 2015 di Bali, Senin (7/12/2015) malam.
Kendati demikian, Haedar yakin bahwa kekuatan civil society akan memberikan dorongan dalam membangun dan mengembangkan semangat pluralisme, termasuk menciptakan iklim politik yang demokratis.
Sementara itu, Ketua Dewan Pers Bagir Manan menyatakan kehadiran demokrasi untuk membentuk kedaulatan rakyat dan kemerdekaan dalam menyampaikan gagasannya.
Maka, dia menuturkan harus disadari bersama konsekuensi dari lahirnya demokrasi adalah munculnya perbedaan.