Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah petisi semakin gencar menuntut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto untuk lengser dari jabatannya, menyusul kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden dalam lobi kepada PT Freeport Indonesia.
Menanggap hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai memang lebih baik jika Setya mundur dari jabatannya sebagai pimpinan tertinggi lembaga wakil rakyat karena akan dianggap lebih sportif.
“Ya itu [Setya diminta mundur] lebih bagus sebenarnya, lebih sportif,” ujar Kalla menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Wakil Presiden, Senin (7/12/2015).
Sebelumnya, kata sportif itu juga pernah diungkapkan Kalla ketika mengapresiasi pengunduran diri mantan Direktur Jenderal Pajak Sigit Priadi Pramudito.
Saat itu, dia mengatakan sikap pengunduran diri Sigit menunjukkan adanya sportifitas dan sikap jujur yang dimiliki oleh seorang pejabat pemerintah. Sigit diketahui mengundurkan diri dari jabatannya karena tak sanggup memenuhi penerimaan pajak yang sesuai target pemerintah pada 2015.
Sejumlah petisi menuntut Setya Novanto lengser dari jabatannya sebagai Ketua DPR. Petisi dimuat di halaman www.change.org sejak 17 November 2015. Petisi kemudian diajukan kepada MKD DPR, Polri, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan rakyat.
A Setiawan Abadi, sang penggagas petisi menilai Setya telah menyalahgunakan kekuasaan legislatif, mencemarkan nama baik pimpinan tertinggi wakil rakyat, memanipulasi informasi dengan mencatut nama kepala negara untuk meminta saham, dan merugikan negara.