Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KASUS SETYA NOVANTO: Anggota Komisi I Ingatkan MKD Pakai Hati Nurani

Anggota komisi I DPR Bachtiar Aly mengingatkan para anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) agar menggunakan hati nuraninya dalam memutuskan kasus Ketua DPR Setya Novanto agar tidak dicibir dan kena hukuman sosial dari masyarakat.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin memberikan keterangan saat sidang etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12)./Antara
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin memberikan keterangan saat sidang etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA --  Anggota komisi I DPR Bachtiar Aly mengingatkan para anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) agar menggunakan hati nuraninya dalam memutuskan kasus Ketua DPR Setya Novanto agar tidak dicibir dan kena hukuman sosial dari masyarakat.

"Mereka (anggota MKD) kita imbau supaya menggunakan hati nuraninya. Lihat suasana batin masyarakat. Jadi yang merasa memang berbuat salah, kita imbau untuk meminta maaf," kata anggota komisi I DPR Bachtiar Aly di Bengkulu, Sabtu (5/12/2015).

MKD sedang menyidangkan dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh Ketua DPR Setya Novanto terkait pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres M Jusuf Kalla atas rencana perpanjangan PT Freeport Indonesia.

Bangsa Indonesia tambah Bachtiar Aly memerlukan pemimpin yang mempunyai integritas, punya moralitas.

"Kalau MKD itu tidak adil, tidak jujur, itu akan berlakulah pepatah 'sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya'," kata Bachtiar.

Karena itu tambahnya para anggota MKD janganlah berpikir kepentingan sesaat tetapi sebagai pemimpin harus visioner.

Bachtiar mengingat mereka masih bertugas empat-lima tahun lagi, sehingga jangan sampai membuat kesalahan.

Menurut Bachtiar, hukuman tidak mesti harus hukuman penjara, tetapi hukuman sosial justru lebih berat.

"Apabila anda (MKD) sudah kena hukuman sosial, sudah tidak dihormati. Banyak orang. Dimanapun anda akan menjadi dicibir bayak orang," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper