Kabar24.com, JAKARTA- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan akibat gempa bumi yang mengguncang Kab Halmahera Barat Prov Maluku Utara sejak 16 - 25 November 2015 telah menyebabkan 9.610 orang mengungsi dan 934 rumah rusak.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan frekuensi gempa yang dirasakan menurun dibandingkan sebelumnya.
"Total terjadi 611 kali gempa sejak 16-23 Nov 2015," tuturnya, seperti siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (25/11/2015).
Menurutnnya saat ini masih terdapat 9.610 jiwa mengungsi yang tersebar di 19 desa di Kecamatan Jailolo Kab Halmahera Barat.
"Saat siang hari pengungsi berkurang karena bekerja melakukan aktivitasnya," ujarnya.
Selain itu, dampak gempa juga menyebabkan 934 rumah rusak yaitu 237 rusak berat, 193 rusak sedang dan 504 rusak ringan. "Tercatat 11 gedung fasilitas umum juga rusak. Ada retakan sepanjang 500 meter di Ds. Galala," ujarnya.
Menurutnya penanganan darurat masih dilakukan. Bupati Halmahera Barat telah menetapkan SK Tanggap Darurat selama 14 hari sejak 21-11-2015 hingga 6-12-2015. "Sebanyak 75 personil dari tim gabungan dikerahkan.
Gubernur Malut melalui BPBD Prov Malut telah memberikan bantuan 400 dus mie instan dan 400 dus air minum kemasan," terangnya. Logistik di BPBD Halmahera Barat didistribusikan ke pos pengungsian. Semua bantuan dikoordinir BPBD Halmahera Barat. "Telah dibentuk tim verifikasi kerusakan rumah yang beranggotakan Tim BNPB, BPBD Kabupaten, Dinas PU, TNI/POLRI, aparat desa," ujarnya.