Bisnis.com, JAKARTA -- Untuk mengisi akhir pekan yang bermanfaat bagi anak, tidak ada salahnya mendorong anak berkegiatan yang sesuai dengan hobinya. Seperti membuat game online sendiri.
Sebagian orangtua beranggapan bahwa bermain game online tidak bermanfaat. Namun bagaimana jika anak yang membuat game online itu sendiri?
Co-Founder clevio coder camp, Fransiska Oetami mengatakan anak-anak Indonesia saat ini banyak menghabiskan waktu liburnya dengan bermain game online yang tidak ada manfaatnya.
"Anak-anak Indonesia seharusnya tidak hanya jadi user tapi harus bisa jadi creator permainannya sendiri," ungkapnya kepada Bisnis.com di Pameran Asia Education Technology Expo, JCC Senayan, Jakarta, Minggu (22/11/2015).
Clevio coder camp sendiri merupakan kursus membuat game online dengan mengajarkan logika belajar program mulai dari pelajaran dasar alogaritma hingga mengaplikasikannya dalam pembuatan game edukasi.
"Jadi dalam tiga hari anak sudah bisa membuat 8 game online sendiri," katanya.
Metode pengajaran yang diterapkan, kata Fransiska, menggunakan project base dimana anak dibagi dalam kelompok dan mensimulasi menjadi pemilik perusahaan kecil yang terdiri dari project managernya, progamer dan designer dan menciptakan produknya sendiri.
"Jadi selain mengajarkan logika berpikir, kita juga mendorong pada sisi akademis, social skill dan enterpreneur," ujarnya.
Kursus yang dibentuk oleh Fransiska bersama suami dua tahun silam, saat ini telah meluluskan 500 anak didik.
"Setiap anak menciptakan delapan game. Bisa dibayangkan berapa banyak karya sudah mereka ciptakan," ungkapnya.
Nantinya, lanjut Fransiska, karya yang telah mereka buat hak cipta diserahkan sepenuhnya kepada anak.
"Kita serahkan semua ke anak apakah akan di jual lagi ke teman-temannya. Disitu untuk mengembangkan jiwa enterpreneur anak," pungkasnya.
