Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teroris Manfaatkan Agama Sebagai Kedok

Ulama terkemuka Mesir, Sabtu (21/11/2015) , mengatakan bahwa terorisme sebagai penyakit memanfaatkan agama sebagai kedok dan adalah salah menuding Islam melakukan kejahatan seperti serangan di Paris, Prancis, pada pekan lalu.
Petugas keamanan Mali memperlihatkan bendera kelompok teroris yang menyerang Hotel Radisson di Moko, Jumat (20/11/2015). Kelompok Al-Murabitoun yang berafiliasi dengan Al-Qaeda mengklaim melakukan penyerangan tersebut/Reuters
Petugas keamanan Mali memperlihatkan bendera kelompok teroris yang menyerang Hotel Radisson di Moko, Jumat (20/11/2015). Kelompok Al-Murabitoun yang berafiliasi dengan Al-Qaeda mengklaim melakukan penyerangan tersebut/Reuters

Bisnis.com, KAIRO --  Ulama terkemuka Mesir, Sabtu, mengatakan bahwa terorisme sebagai penyakit memanfaatkan agama sebagai kedok dan adalah salah menuding Islam melakukan kejahatan seperti serangan di Paris, Prancis, pada pekan lalu.

Pemimpin Pusat Pendidikan Islam di Mesir, Al Azhar, Sheikh Ahmed Al Tayeb dalam pertemuan Sesepuh Dewan Muslim pimpinannya mengutuk pertumpahan darah di Paris dan serangan pegaris keras terhadap hotel di Mali pada Jumat (20/11/2015).

Ia menegaskan bahwa kekerasan tersebut tidak berkaitan dengan kesahihan Islam.

"Adalah ketidakadilan nyata dan terang-terangan bias menghubungkan kejahatan bom dan perusakan sekarang dengan Islam hanya karena mereka berteriak 'Allahu Akbar' saat melakukan kekejian," kata Tayeb.

Dia mengatakan bahwa terorisme adalah filsafat hidup yang pengikutnya rela mati, namun itu bukan produk dari beberapa aliran dalam agama Ibrahim. Itu lebih merupakan "penyakit intelektual dan psikologis" bahwa agama digunakan sebagai kedok.

Pembakar Al Quran dan masjid di di Barat juga teroris, kata Tayeb, dan tindakan mereka juga menyulut kekerasan umat Islam.

Pegaris keras negata Islam (IS) telah membunuh 130 orang di Paris sebagai salah satu bagian dari serangan pekan lalu dan Al Qaeda yang berafiliasi dengan militan telah menewaskan 19 orang, Jumat, dalam serangan di salah satu hotel di Bamako, Ibu Kota Mali.

Sekitar 100 orang tewas dalam serangan di gedung konser Bataclan di Paris menurut sumber-sumber kepolisian.

Tiga orang diduga anggota kelompok garis keras tewas ketika polisi menyerbu tempat pertunjukan itu, kata sumber-sumber polisi yang dikutip oleh kantor berita AFP.

Polisi mengatakan setidak-tidaknya 15 orang tewas di gedung konser Bataclan di pusat Paris, hanya sekitar 200 meter dari bekas kantor Charlie Hebdo, yang diserang kelompok bersenjata pada Januari.

Ada yang disandera dan sekitar 23.35 GMT, polisi meransek ke tempat pertunjukan itu disertai serangkaian ledakan.

Setidak-tidaknya tiga orang tewas di dekat stadion Stade de France, yang berada di utara Ibu Kota, tempat Prancis bertanding melawan Jerman dalam pertandingan sepak bola yang disaksikan oleh Presiden Francois Hollande.

"Serangan teror pada tingkat yang tak pernah diperkirakan sebelumnya terjadi di seluruh daerah Paris," kata Hollande dalam pesannya di televisi.

"Ada beberapa lusin yang meninggal dunia. Ini horor," katanya.

Seorang saksi mata di Bataclan menggambarkan tempat pembantaian di gedung pertunjukan itu.

"Saya melihat 20 sampai 25 orang tergeletak di lantai dan orang-orang terluka parah, luka-luka tembakan," kata Julien Pierce kepada radio Europe 1.

"Beberapa di antara mereka meninggal. Beberapa terluka parah, itu pertumpahan darah," katanya.

Hollande menyatakan kondisi darurat di seluruh negeri dan mengatakan perbatasan sudah ditutup.

Militer sudah dikerahkan untuk memperkuat polisi dan memastikan tidak ada serangan lebih lanjut, katanya.

Serangan lain dilaporkan terjadi di restoran Kamboja bernama Petit Cambodge, tak jauh dari Bataclan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : REUTERS/ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper