Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MAHFUD MD: Pengusaha Terjun ke Politik Jangan Cari Kekayaan

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan pengusaha terjun ke dunia politik tidak ada masalah sepanjang untuk membangun kesejahteraan masyarakat, dan bukan mencari semata-mata kekuasaan serta kekayaan.
Mahfud MD./Antara
Mahfud MD./Antara

Bisnis.com, LEBAK --  Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan pengusaha terjun ke dunia politik tidak ada masalah sepanjang untuk membangun kesejahteraan masyarakat, dan bukan mencari semata-mata kekuasaan serta kekayaan.

"Kami menilai pengusaha terjun politik boleh-boleh saja jika untuk kemaslahatan umat," kata Mahfud saat di Kampus La Tansa Mashiro Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Rabu (18/11/2015).

Saat ini, banyak pengusaha di daerah maupun di pusat terjun ke dunia politik juga calon kepala daerah.

Bahkan, tidak sedikit kalangan pengusaha yang menjadi ketua partai politik, seperti Abu Rizal Bakri, Surya Paloh dan lainnya.

Pengusaha terjun ke dunia politik sah-sah saja sebagai anak bangsa dan sepanjang untuk membangun kesejahteraan bagi masyarakat.

Sebab, negara wajib memberikan kesejahteraan terhadap rakyatnya dari sektor ekonomi, pendidikan dan kesehatan.

Karena itu, figur pengusaha tidak ada masalah terjun politik untuk mencari kekuasaan maupun kekayaan, tetapi dilakukan dengan cara-cara benar.

"Saya kira jangan sampai terjadi politisi busuk dengan melakukan tindakan perbuatan korupsi. Kami tidak mempermasalahkan pengusaha terjun politik itu," katanya.

Menurut dia, selama ini kasus korupsi yang menjerat para politisi, kepala daerah, menteri, legislatif, pengacara, pengusaha, dosen dan terdapat rektor perguruan tinggi.

Namun kata dia kiyaipun, pengurus agama tak luput melakukan korupsi, bahkan proyek anggaran pembangunan pemakaman kuburan juga dikorupsi.

"Kami menilai korupsi ini sudah menggurita dan mengancam kehidupan bangsa dan bernegara," katanya.

Ia juga mengatakan, tindakan perbuatan korupsi di Indonesia tersebut akibat produk pendidikan yang salah, karena hanya mengutamakan kecerdasan otak dan bukan yang dibangun karakter atau akhlak yang karimah.

Semestinya, pendidikan itu menghasilkan proses kecerdasaan berpikir yang bertaqwa dan beriman juga memiliki rekam jejak yang baik.

Apabila, pendidikan itu dibangun dengan kecerdasan berpikir dengan dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt dipastikan tidak akan terjadi korupsi.

"Saya yakin orang seperti itu akan takut kepada hukuman Allah Swt di akherat nanti," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper