Kabar24.com, JAKARTA - Musyawarah Nasional ke-5 Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII), 13-15 November 2015, kembali membahas ekonomi umat.
"Pasalnya kondisi ekonomi umat Islam jauh tertinggal dibandingkan dengan lainnya," ujar Ketua Umum Pengurus Besar KB-PII Soetrisno Bachir yang mengakhiri masa jabatannya 14 November 2015, di Jakarta, Jumat malam.
"Bila dibandingkan dengan pelaku ekonomi lain, ekonomi umat ketinggalan," lanjut mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional yang terpilih sebagai Ketua Umum KB-PII pada Munas ke-4 di Balikpapan, Kaltim empat tahun lalu itu.
Oleh sebab itu, dalam Munas ke-4 KB-PII kali ini memikirkan dan mencoba memberi andil, agar ke depan ekonomi umat semakin maju, tidak ketinggalan, tambah pengusaha asal Pengkalongan, Jawa Tengah yang kembali bergabung dengan PAN tersebut. "Kita berharap ekonomi umat ke depan semakin maju, tidak lagi tertinggal, dan KB-PII bisa sebagai penggerak," kata Soetrisno Bachir.
Untuk membahas ekonomi umat tersebut, Munas KB-PII yang berlangsung di Hotel Sahid Group itu menghadirkan sejumlah pakar dan ekonom, antara lain dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Harry Azhari, serta Tanri Abeng.
Sebelumnya ketika Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KB-PII di Hotel Sultan Jakarta 2013 di antaranya juga membahas ekonomi umat.
Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla membuka Munas Ke-5 KB-PII yang bertema Potensi Sumber Daya Umat Islam Indonesia untuk Menggerakan Ekonomi Umat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
