Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FKUI Kembangkan Pendidikan dan Penelitian Kolaborasi Riset Transdisiplin

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengembangkan pendidikan dan penelitian kedokteran dengan menginisiasi program bertajuk Kolaborasi riset trans-disiplin: membawa inovasi dari laboratorium ke masyarakat (Trans-disciplinary research collaboration).

Bisnis.com, DEPOK --  Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)  mengembangkan pendidikan dan penelitian kedokteran dengan menginisiasi program bertajuk Kolaborasi riset trans-disiplin: membawa inovasi dari laboratorium ke masyarakat’ (Trans-disciplinary research collaboration).

Trans-disiplin merupakan kerja sama antar peneliti dari berbagai disiplin ilmu,  bersifat komprehensif  dan holistik. Dengan kolaborasi tersebut, penelitian akan dapat  memecahkan masalah dan dalam waktu dekat serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

“Kolaborasi yang dimaksud dalam program ini adalah ‘kerja sama trans-disiplin’ antara ilmu kedokteran dengan disiplin ilmu lain seperti Teknik, Ilmu Komputer, MIPA, Ekonomi, Hukum dan disiplin ilmu yang lainnya,” kata Dekan FKUI, Dr.dr.Ratna Sitompul, SpM (K), Kamis (12/11/2015).

Contoh, FKUI berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknik, Fakultas MIPA, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Fakultas FISIP dalam mengembangkan penelitian sistem perangkat USG yang dapat digunakan oleh dokter di fasilitas kesehatan tingkat pertama guna mendeteksi kehamilan berisiko.

Dalam kesempatan yang sama, Manajer Riset FKUI, Dr.dr.Budi Wiweko, SpOG (K) menjelaskan dalam penelitian tersebut , teman-teman peneliti Fasilkom mengembangkan software pendeteksi otomatis janin, Fakultas Kedokteran memberikan asupan mengenai spesifikasi USG yang diperlukan, melakukan uji coba alat di puskesmas, sedangkan teman-teman Fakultas Hukum dan Ekonomi menyiapkan perangkat peraturan mengenai tele-medicine serta aspek pembiayaan tele-USG yang sangat penting pada era JKN saat ini.

Sementara itu, Wakil Dekan I FKUI, Prof. Dr. Pratiwi Sudarmono, SpMK (PhD), mengemukakan ada tiga pilar kunci inovasi kesehatan  yaitu universitas, rumah sakit pendidikan dan pusat riset. Masalah kesehatan berasal dari rumah sakit, untuk kemudian dipecahkan di pusat riset dan diaplikasikan kembali ke rumah sakit dalam bentuk inovasi pelayanan kesehatan yang membantu proses diagnosis maupun kesembuhan pasien.

“Sudah saatnya Indonesia membangun kemandirian di bidang kesehatan terutama pada aspek obat-obatan dan alat kesehatan. Bangsa Indonesia memiliki kemampuan untuk itu, karena itu, kami, Universitas Indonesia memelopori IMERI untuk menjadi pusat inovasi kesehatan Indonesia dengan fokus utama saat ini adalah dalam bidang drug discovery and development serta medical technology.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Efita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper