Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zulkifli Hasan Usul KIH Jadi Koalisi Partai Pendukung Pemerintah

Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku bahwa dialah yang mengusulkan Koalisi Indonesia Hebat diubah menjadi Koalisi Partai Pendukung Pemerintah.
Zulkifli Hasan/Antara
Zulkifli Hasan/Antara

Kabar24.com, JAKARTA-- Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku bahwa dialah yang mengusulkan Koalisi Indonesia Hebat diubah menjadi Koalisi Partai Pendukung Pemerintah.

"Usulan tersebut saya sampaikan ketika Presiden Jokow Widodo (Jokowi) menghadiri pertemuan dengan pimpinan partai-partai pendukung pemerintah," kata Zulkifli di Jakarta, Jumat (13/11/2015), menjawab pertanyaan pers usai menerima kunjungan Duta Besar Republik Kuba untuk Indonesia Nirsia Castro Guevara.

Menurut Zulkifli, para pemimpin partai pendukung pemerintah yang hadir saat itu adalah Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto.

"Saya bersyukur KIH (Koalisi Indonesia Hebat) membubarkan diri dan menjadi partai pendukung pemerintah. Saya berhasil. Itu saya yang minta," kata Zulikifli.

Zulkifli yang juga Ketua MPR memuji keputusan Presiden Joko Widodo yang tidak lagi menggunakan nama KIH, tapi partai pendukung pemerintah karena, menurutnya di daerah sudah tidak ada lagi KMP dan KIH mengingat partai-partai di daerah sudah membaur satu sama lain.

Zulkifli menjelaskan, usulan ini adalah keputusan PAN yang menilai tidak perlu ada lagi koalisi karena sudah tidak relevan, apalagi tantangan yang harus dihadapi Indonesia dari dunia cukup berat yakni melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia.

"Saya mengusulkan kepada Presiden Jokowi, tolong jangan lagi ada koalisi-koalisi. Jangan lagi berkelompok. Saya usulkan bentuk saja partai pendukung pemerintah, serta partai tidak mendukung pemerintah," katanya.

Menurut Zulkifli, posisi partai pendukung pemerintah, dan partai tidak mendukung pemerintah, lebih kepada menyatakan sikap terhadap kebijakan, bukan mementingkan kelompok tertentu, dan tidak ada lagi pengkotakkan karena menurutnya semua partai politik bertujuan sama ingin menyejahterakan rakyat melalui jalan berbeda-beda.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper