Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Neptune Orient Lines Jajaki Penjualan Aset US$1,9 M ke Perusahaan Pelayaran

Neptune Orient Lines Ltd. tengah menjajaki kemungkinan menjual aset perusahaan pelayaran kepada CMA CGM SA dan AP Moeller-Maersk senilai US$1,9 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA - Neptune Orient Lines Ltd. tengah menjajaki kemungkinan menjual aset perusahaan pelayaran kepada CMA CGM SA dan AP Moeller-Maersk senilai US$1,9 miliar.

Manajemen Neptune Orient Lines (NOL) menjelaskan dalam keterbukaan publik di Bursa Singapura bahwa diskusi masih mengenai kemungkinan akusisi masih di tahap awal dan tidak ada jaminan perjanjian yang jelas akan tercapai.

"NOL memiliki kewajiban untuk menilai semua opini untuk memaksimalkan nilai bagi pemegang saham dan meningkatkan tingkat kompetisinya," ujar manajamen, dalam keterbukaan Informasi, Minggu (8/11/2015).

Berdasarkan informasi Bloomberg, CMA CGM memberikan tawaran awal senilai US$1,9 miliar. Perusahaan berbasis di Prancis ini tengah melakukan kajian terkait hal ini. Sementara itu, Maersk masih dalam tahap diskusi dengan NOL, kendati tahapannya masih di bawah CMA CGM. 

Sumber Bloomberg menegaskan perjanjian diperkirakan segera tercapai mengingat lesunya industri pelayaran turut mengurangi munculnya tawaran agresif dalam akuisisi ini.

Neptune merupakan perusahaan investasi milik Temasek Holdings Pte dengan total kepemilikan saham sebanyak 67%. Sisanya sekitar 35% diperdagangan kepada di Bursa Singapura (SGX). 

 Merespon tawaran ini, Temasek kemungkinan tidak akan melepas sahamnya dalam harga murah. 

Perusahaan pelayaran ini telah berkontribusi mengukuhkan status Singapura sebagai hub perdagangan global. NOL, yang didirikan 1968 dan menjadi pelayaran kontainer terbesar di Asean, mencetak rugi US$1,2 miliar dalam empat tahun terakhir seiring dengan lesunya perdagangan global, overcapacity dan tarif pelayaran. 

Berdasarkan perhitungan, akuisisi CMA CGM terhadap NOL akan mengerek posisi perusahaan ke urutan ketiga sebagai perusahaan pelayaran global.

Sementara itu, CEO Maersk Nils Smedegaard Andersen mengatakan perusahaan akan selalu melihat apapun yang dijual dalam pasar. Namun, pada intinya, startegi dasar Maersk adalah tumbuh secara organik. 

"Secara umum, kami menyambut baik konsolidasi apapun yang sehat bagi industri pelayaran kontainer," tegasnya. 

Hapag-Lloyd AG, pelayaran terbesar asal Jerman, juga tengah menjajaki kemungkinan kerjasama dengan NOL. Pemilik Hapag-Lloyd, milioner Klaus-Michael Kuehne jelas mengatakan ketertarikannya melakukan kerjasama dengan NOL.

"Mengabungkan kedua perusahaan akan menarik walau tantangannya adalah NOL tidak dalam keadaan yang baik," ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper