Kabar24.com, TANGSEL-Kalangan mahasiswa dan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta meminta agar televisi dapat menjadi sumber hiburan, informasi yang akurat, serta pilar edukasi keluarga dan masyarakat.
Sikap civitas akademika UIN Jakarta terungkap saat menjadi responden survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi (IKPST) yang diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI).
Mereka meminta agar televisi nasional memperbaiki kualitas program tayangannya. Sebab, sejumlah tayangan, baik sinema elektronik (sinetron), film televisi (FTV), talkshow, dan infotainment yang cenderung mengabaikan kualitas.
Adapun kekerasan, baik fisik maupun non-fisik, bullying, bahkan gaya hidup glamour dan jauh berbeda dengan kehidupan sesungguhnya menjadi tema-tema utama, sehingga televisi sulit diharapkan menjadi sarana edukasi.
Tayangan kekerasan, baik fisik maupun non-fisik, bullying, bahkan gaya hidup glamour dan jauh berbeda dengan kehidupan sesungguhnya menjadi tema-tema utama, akibat televisi sulit diharapkan menjadi sarana edukasi.
Syamsudin, Penata pada Subag Publikasi dan Dokumentasi UIN Jakarta, dalam kesempatan tersebut mengatakan televisi harus menjadi sumber hiburan, informasi yang akurat, dan pilar edukasi keluarga dan masyarakat.
Untuk itu, dunia penyiaran televisi Indonesia harus terus dikritisi. Sebab, sejumlah tayangan, baik sinema elektronik (sinetron), film televisi (FTV), talkshow, dan infotainment cenderung mengabaikan kualitas.
“Kekerasan, baik fisik maupun non-fisik, bullying, bahkan gaya hidup glamour dan jauh berbeda dengan kehidupan sesungguhnya menjadi tema-tema utama,” katanya seperti dikutip dari situs resmi UIN Jakarta pada Minggu (8/11/2015).
Sementara itu Muhammad Furqon, dari Pusat Layanan Kerjasama Internasional, mengatakan banyak siaran berita dan talkshow televisi Indonesia yang masih mengabaikan prinsip independensi pada satu kelompok partai politik dan golongan.
“Padahal, masyarakat Indonesia sudah lebih dewasa melihat mana yang independen atau tidak,” tegasnya.