Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembunuhan Salim Kancil: PPATK Diminta Telusuri Aliran Dana Tambang Lumajang

Pelibatan PPATK itu dimaksudkan agar Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menelusuri jejak aliran dana hasil tambang ilegal di Lumajang.
Pegiat lingkungan yang tergabung dalam Tunggal Roso melakukan aksi solidaritas terhadap pembunuhan petani penolak tambang pasir Lumajang bernama Salim Kancil di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, Senin (28/9)/Antara
Pegiat lingkungan yang tergabung dalam Tunggal Roso melakukan aksi solidaritas terhadap pembunuhan petani penolak tambang pasir Lumajang bernama Salim Kancil di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, Senin (28/9)/Antara

Kabar24.com, JAKARTA — Komisi III DPR meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan turun tangan membongkar kasus tambang ilegal di Lumajang yang menewaskan aktivis penolak tambang Salim Kancil.

Dossy Iskandar, anggota Komisi III dari Fraksi Partai NasDem, mengatakan pelibatan PPATK itu dimaksudkan agar Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menelusuri jejak aliran dana hasil tambang ilegal di Lumajang.

Komisi III meyakini, ada transfer dana yang cukup besar yang berasal dari tambang ilegal itu. Menurutnya, penambangan di Lumajang itu sudah berlangsung lama dan dipastikan melibatkan banyak pihak, termasuk kepolisian.

Bahkan saat ini, Polda Jatim sudah memeriksa mantan Kapolres Lumajang AKBP Aries Syahbudin soal tambang ilegal tersebut.

Dengan bantuan PPATK, papar Dossy, pihak kepolisian bisa lebih mudah memeriksa penerima aliran dana dari Kepala Desa Selok Awar-Awar Hariyadi yang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Salim Kancil.

“Transfer dana itu akan mengarahkan siapa beking dari Hariyadi. Dan bisa jadi polisi atau pejabat daerah lainnya,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Selasa (6/10/2015).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper