Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK Tetapkan Tersangka Baru Kasus Innospec

Komisi Pemberantasan Korupsi menambah lagi deretan tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi suap terkait dengan pengadaanTetra Ethyl Lead (TEL) di PT Pertamina (Persero) Tahun 2004 - 2005.
Ilustrasi: Penyidik KPK saat melakukan pemeriksaan./Antara
Ilustrasi: Penyidik KPK saat melakukan pemeriksaan./Antara
Kabar24.com, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi menambah lagi deretan tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi suap terkait dengan pengadaanTetra Ethyl Lead (TEL) di PT Pertamina (Persero) Tahun 2004 - 2005.
 
"KPK menemukan dua alat bukti untuk satu orang tersangka yaitu MSY, Direktur PT Soegih Interjaya Innospec Perwakilan Indonesia," ujar Plh Kabiro Humas KPK, Yuyuk Andriati, Senin (5/10/2015).
 
Dalam keterangan pers, M Syakir disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 jo. pasal 55 ayat (1) ke -1 KUHP.
 
Kasus ini berawal dari putusan bersalah terhadap Innospec selaku korporasi di Inggris dan Amerika terkait dengan dugaan penyuapan terhadap para pejabat di beberapa negara, termasuk Indonesia terkait pemasaran TEL. Atas putusan tersebut, KPK dan Serious Fraud Office (SFO) Inggris melakukan kerja sama penyidikan guna menangani perkara dengan tersangka Direksi Innospec dan pejabat di Indonesia yang menerima suap.
 
Pada Juli 2015, Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menjatuhkan vonis 3 tahun penjara terhadap Direktur PT Soegih Interjaya, Willy Sebastian Liem.
 
Willy dianggap terbukti bersama-sama dengan sejumlah petinggi Innospec Limited menyuap mantan Direktur Pengolahan PT Pertamina Suroso Atmomartoyo sebesar USD 190 ribu
 
Saat ini terdakwa Suroso Atmomartoyo masih menjalani proses hukum di pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta dan dituntut kurungan penjara selama tujuh tahun dan denda Rp 250 juta, serta membayar uang pengganti sebesar USD 190 ribu.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper