Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reda Gaudiamo, di Antara Migas, Puisi dan Lagu Etnik

Reda Gaudiamo, Head of Division Corporate Communication TOTAL E&P, kali ini tidak berbicara mengenai industri migas. Ia hadir sebagai aslinya, penyanyi lagu-lagu etnik.
Reda Gaudiamo dan Ari Malibu ketika tampil di Kedai Kopi 89/Lahyanto Nadie
Reda Gaudiamo dan Ari Malibu ketika tampil di Kedai Kopi 89/Lahyanto Nadie

Bisnis.com, JAKARTA - Reda Gaudiamo, Head of Division Corporate Communication TOTAL E&P, kali ini tidak berbicara mengenai industri migas. Ia hadir sebagai aslinya, penyanyi lagu-lagu etnik.  

Melalui duet Ari Reda yang tampil dalam peluncuran buku Jadilah Warga Dunia, perempuan eksekutif itu menjadi perhatian utama. Mereka menyuguhkan musikalisasi puisi  Hujan Bulan Juni dan Di Restoran karya Sapardi Djoko Damono. Penonton kembali riuh ketika Reda melantunkan Imagine (The Beatles), Bright Eyes milik Art Garfunkel sampai lagu Berdua Saja.

Bersama pasangannya Ari Malibu, Reda juga menceritakan terbentuknya duet yang awet itu. Mereka pertama kali tampil pada 1982 dengan membawakan lagu-lagu seperti Fly Away (John Denver), Simon & Garfunkel. Lima tahun kemudian mereka diajak terlibat dalam proyek aspresiasi seni yang diprakarsai Fuad Hasan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ketika itu. Tujuannya membantu orang awam menikmati puisi lewat lagu.

Ari-Reda selanjutnya makin sering menyanyikan sajak-sajak Sapardi Djoko Damono.

Duo musisi ini dipertemuan oleh Ags Arya Dipayana (alm) ketika mereka masih kuliah di kampus dan menjadikan taman sastra Universitas Indonesia sebagai panggung untuk pentas. Pada 14 Februari 2008, mereka memainkan musikalisasi puisi Sapardi Djoko Damono (SDD) yang berjudul Malam Puisi Cinta SDD di Graha Bhakti Budaya Taman Ismai Marzuki. Sejak itu pasangan ini sering ditunggu penggemarnya di mana pun mereka tampil.

Itulah sebabnya duo ini begitu menarik perhatian ketika peluncuran buku Jadilah Warga Dunia, Temukan 56 Cara Mewujudkan, karya Eileen Rachman di Kedai Kopi 89, Jakart Selatan, Selasa (29 September 2015) malam.

Buku setebal 147 halaman ini menampilkan 56 kompentensi yang bisa dijadikan bekal bagi setiap individu untuk menjadi warga dunia. "Knowledge is power. Proses pengembangan diri itu harus berawal dari diri sendiri," kata Eileen.

Eileen juga tampil memandu talkshow yang menampilkan David Karto (CEO Demajors), Ossy Indra Wardhani (Head of Marketing GDP
Venture) dan Diajeng Lestari, CEO HijUp.com.
   


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lahyanto Nadie
Editor : Lahyanto Nadie
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper