Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian BUMN Bantah Terima Gratifikasi RJ Lino

Kementerian BUMN membantah tuduhan penerimaan gratifikasi dari Dirut PT Pelindo II RJ Lino kepada Menteri BUMN Rini Soemarno yang dilaporkankan anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu ke Komisi Pemberantasan Korupsi.
Menteri BUMN Rini Soemarno. /Bisnis.com
Menteri BUMN Rini Soemarno. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN membantah tuduhan penerimaan gratifikasi dari Dirut PT Pelindo II RJ Lino kepada Menteri BUMN Rini Soemarno yang dilaporkankan anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Tidak benar bahwa Ibu Menteri menerima perabot rumah tangga seperti dituduhkan. Tuduhan tersebut mengada-ada dan tidak memiliki dasar yang kuat," kata Kepala Bagian Komunikasi Publik Kementerian BUMN, Teddy Poernama, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (22/9/2015) malam.

Anggota Komisi III DPR RI asal Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, mendatangi KPK, Selasa pagi, dan membuat laporan tentang ada dugaan gratifikasi yang diberikan Direktur Utama PT Pelindo II R J Lino kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.

"Saya mau menyampaikan, minta klarifikasi ke KPK perihal dugaan penerimaan gratifikasi dari Dirut Pelindo ke Menteri BUMN dalam bentuk perabot rumah yang ditaksir nilainya sekitar Rp 200 juta ," ujar Masinton.

Teddy menjelaskan ungkapkan bahwa selama ini Menteri BUMN tidak pernah tinggal di kediaman resmi Jalan Widya Chandra IV No 15 Jakarta Selatan. Rini Soemarno selama ini tinggal di kediaman pribadi. Sedangkan rumah jabatan dijadikan tempat aktivitas para anggota Darma Wanita KBUMN dan Ikatan Istri Pimpinan BUMN (IIP BUMN) yang diselenggarakan sewaktu-waktu (tidak sehari hari). Menteri BUMN adalah pembina kedua organisasi tersebut.

"Memang ada 15 lukisan karya Ny Betty RJ Lino, yang dipajang di rumah yang digunakan sebagai tempat pertemuan anggota Darma Wanita dan IIP BUMN," ujarnya.

Rumah yang menjadi jatah menteri BUMN serta seluruh barang dan perabot di dalamnya adalah inventaris negara dan dikelola oleh Kementerian Sekretariat Negara. Rumah jabatan ini diserahterimakan kepada Biro Umum Kementerian BUMN pada 20 Oktober 2014.

Rumah jabatan tersebut sejak zaman menteri BUMN Dahlan Iskan pada tahun 2012 tidak pernah ditempati sampai saat ini. "Karena itulah rumah terasa kosong dan hampa, minus dekorasi seperti lukisan misalnya. Melihat hal tersebut Ny. Lino dalam kapasitasnya sebagai ketua Ikatan Istri Pimpinan BUMN yang mempunyai hobi melukis berinisiatif memajang lukisan karyanya agar ruangan terlihat lebih asri," jelas Teddy.

Selain lukisan, Ny Betty Lino juga menempatkan satu set sofa dan beberapa barang lain pada bulan Maret 2015 "Pada Bulan itu pengadaan sofa baru masih dalam proses lelang. Baru beberapa pekan kemudian secara bertahap rumah dinas itu dipenuhi furniturnya," kata Teddy. Sofa dan peralatan lainnya akan dikembalikan kepada Pelindo 2 mengingat statusnya sebagai barang inventaris Pelindo 2.

Sejak era Menteri Rini Soemarno rumah jabatan digunakan sebagai tempat kegiatan anggota Darma Wanita dan IIP BUMN untuk acara kegiatan sosial kemasyarakatan dan keagamaan. Kementerian BUMN untuk tahun 2015 menggunakannya untuk tempat berbuka bersama wartawan dan direksi BUMN pada bulan Ramadhan lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper