Kabar24.com, KROASIA- Kroasia telah menutup tujuh dari delapan perbatasan dengan Serbia menyusul banyaknya migran yang masuk ke Kroasia.
Para pejabat di Zagreb mengatakan tidak punya pilihan lain setelah lebih dari 10.000 migran memasuki Kroasia, sehari setelah Hungaria memasang pagar kawat berduri di perbatasan dengan Serbia.
Sementara itu, Slovenia mengatakan telah menghentikan kelompok migran di kereta api dan akan mengembalikan mereka ke Kroasia. Banyaknya migran menuju utara dari Mediterania telah menciptakan krisis politik di Uni Eropa.
Para pejabat Kroasia juga mengatakan telah menutup jalan di perbatasan. Namun, persimpangan di jalan utama yang menghubungkan Belgrade-Zagreb di Bajakovo nampaknya menjadi satu-satunya jalan yang dibiarkan terbuka.
Kroasia telah mencoba membawa mereka ke pusat-pusat suaka. Namun banyaknya jumlah migran membuat Kroasia tidak dapat menampung para pencari suaka tersebut dan membiarkannya di pinggir jalan.
Seperti dilansir dari BBC, Jumat (18/9/2015), para pencari suaka tersebut berencana untuk berjalan ke utara menuju Slovenia.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Kroasia Ranko Ostojic mengatakan negaranya benar-benar penuh, pada Kamis (17/9/2015). Perdana Menteri Kroasia Zoran Milanovic juga mengatakan negaranya memiliki kapasitas yang terbatas untuk menampung migran.
Sebelumnya, bentrokan sempat pecah di dua lokasi di perbatasan Kroasia dengan Serbia pada Kamis (17/9/2015), setelah para migran dibiarkan menunggu moda transportasi selama berjam-jam yang dapat membawa mereka ke utara. Massa juga sempat menerobos garis polisi di Tovarnik dan Batina yang kini telah ditutup.
Menurut laporan BBC Lyse di Tovarnik, bus tiba sebelum tengah malam. Namun tidak mampu mengangkut semua orang. Ribuan orang yang terpaksa ditinggalkan menghabiskan malam mereka dengan tidur di pinggir jalan dan di ladang.
Krisis Migran: Perbatasan Kroasia-Serbia Ditutup
Kroasia telah menutup tujuh dari delapan perbatasan dengan Serbia menyusul banyaknya migran yang masuk ke Kroasia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium