Kabar24.com, JAKARTA – Pemerintah Australia mengonfirmasi telah meluncurkan serangan udara pertama di Suriah dalam upaya menggempur kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Australia merupakan bagian dari koalisi militer internasional untuk menghancurkan ISIS di Irak dan Suriah.
AS mengklaim telah melancarkan 3 serangan udara pada Senin (14/9/2015) dan menghancurkan sebuah pengangkut senjata lapis baja dan kilang minyak mentah ISIS.
Sementara itu, Angkatan Udara Australia telah membombardir ISIS di Irak selama 12 bulan terakhir. Mantan Perdana Menteri Australia Tony Abbott pekan lalu menegaskan Royal Australian Air Force (RAAF) bakal memperpanjang aksinya dari Irak ke Suriah atas permintaan AS.
Australia sebelumnya juga mengumumkan bahwa mereka akan menampung 12.000 pengungsi Suriah yang mengutamakan kaum minoritas.
Selain itu, Inggris, Uni Emirat Arab, Kanada, dan Prancis merupakan negara yang menjadi bagian dalam serangan bom terbaru, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Komando Pusat AS.
Lima belas serangan udara dilancarkan di Irak, menggunakan bomber, pesawat tempur, dan pesawat kendali jarak jauh.
Menyusul hal itu, Menteri Pertahanan Australia Kevin Andrews mengatakan, dua jet tempur RAAF telah mengidentifikasi personel yang bersembunyi di kamp ISIS.
"Salah satu jet telah dipekerjakan untuk menghancurkan target (ISIS). Kami bekerja dalam aturan yang sangat ketat untuk memastikan bahwa kita tidak memiliki korban sipil,” kata Andrews.