Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MenPANRB Janji Angkat Guru Honorer Jadi PNS

Terkait tuntutan guru honorer untuk diberikan kesempatan agar bisa mengikuti seleksi CPNS, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Yuddy Chrisnandi berjanji akan mengangkat sebanyak 439.956 guru honorer K2, yakni tenaga honorer yang diangkat per 1 Januari 2005 dan tidak mendapat upah dari APBD maupun APBN.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi/Antara
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi/Antara

Kabar24, JAKARTA --  Terkait tuntutan guru honorer untuk diberikan kesempatan agar bisa mengikuti seleksi CPNS, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Yuddy Chrisnandi berjanji akan mengangkat sebanyak 439.956 guru honorer K2, yakni tenaga honorer yang diangkat  per 1 Januari 2005 dan tidak mendapat upah dari APBD maupun APBN.

"Guru honorer K2 yang jumlahnya 439.956 orang ini diverifikasi. Prinsipnya  dalam empat hingga enam tahun ke depan kami akan membuat road map yang  mengakomodir agar bisa diangkat menjadi ASN," jelasnya saat bertemu dengan perwakilan guru honorer di kantor kementerian PANRB, Jakarta,  Selasa (15/9/2015).

Menurut Yuddy, seluruh guru honorer di  Indonesia tidak semuanya bisa diangkat menjadi CPNS, hal ini karena keterbatasan jumlah anggaran. Menurutnya, Kementerian PANRB tidak dapat  merekrut guru K2 tersebut secara otomatis jika tidak ada permintaan kebutuhan formasi guru dari Pemerintah Daerah, Kabupaten atau Kota.

"Pemerintah daerah harus bersurat dengan kami terkait dengan kebutuhan pegawainya. Diharapkan awal 2016 bisa mengakomodir guru honorer tersebut," kata Yuddy.

Yuddy menjelaskan, untuk mengangkat 439.956 guru honorer  K2 menjadi guru PNS itu, dibutuhkan anggaran sebanyak Rp 34 Triliun per  tahun untuk gajinya.

Sementara, jika pemerintah harus mengangkat seluruh guru honorer di Indonesia yang menurut data PGRI berjumlah 1,7  juta orang, maka pemerintah membutuhkan setidaknya Rp 900 Triliun per  tahun untuk antisipasi biaya penggajian hingga uang pensiun per  bulannya.

"Jika mengangkat semua guru honorer anggaran yang harus dipersiapkan oleh pemerintah untuk pensiun 8-10 tahun total biaya  yang harus dicadangkan angkanya mencapai Rp 900 Triliun. Itu mencapai
separuh pembiayaan APBN yang digunakan untuk membiayai seluruh  Indonesia," jelas Yuddy.

Menurut dia, data dari 439.956 guru  honorer K2 tersebut kesemuanya sudah terdaftar dalam data KemePANRB.  Sehingga, jika ada nama guru honorer lain yang belum terdaftar, tidak  dapat diangkat oleh pihaknya. 

Yuddy mengungkapkan, proses  rekrutmen guru honorer K2 ini tidak dipungut biaya sama sekali.  Karenanya, bila ada guru honorer K2 yang dimintai sejumlah pungutan oleh oknum yang berada di bawah kementeriannya, Yuddy mengatakan siap  mencopot oknum tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper