Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puti Guntur Soekarno Bicara tentang Marhaenisme

Marhaenisme sebagai ajaran Proklamator Soekarno dalam memperjuangkan hidup kaum marhaen kini tidak lagi terdengar. Ajaran yang mencakup sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi ini seolah tenggelam seiring berjalannya waktu.
Seniman asal Blitar Sonny Yuwono mengerjakan lukisan Soekarno terpanjang, di Balai Seni Museum Istana Gebang, Kota Blitar, Jawa Timur, Rabu (17/6/2015)./Antara-Irfan Anshori
Seniman asal Blitar Sonny Yuwono mengerjakan lukisan Soekarno terpanjang, di Balai Seni Museum Istana Gebang, Kota Blitar, Jawa Timur, Rabu (17/6/2015)./Antara-Irfan Anshori

Bisnis.com, JAKARTA -- Marhaenisme sebagai ajaran Proklamator Soekarno dalam memperjuangkan hidup kaum marhaen kini tidak lagi terdengar. Ajaran yang mencakup sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi ini seolah tenggelam seiring berjalannya waktu.

Puti Guntur Soekarno, salah satu keturunan Presiden pertama RI itu meminta kepada seluruh rakyat Indonesia untuk kembali menggelorakan ajaran yang pernah menjadi landasan perjuangan pada masa perjuangan itu.

"Marhaenisme seringkali dianggap seperti barang antik. Marhaenisme menjadi seperti barang antik karena terjadi de-Soekarnoisasi. Kami ingin bangsa ini semakin jujur dalam menempatkan sejarah bangsanya," kata Puti dalam siaran pers yang diterima, Minggu (13/9/2015).

Menurut politikus PDI Perjuangan ini, perlu kesadaran untuk marhaen bersatu, berjuang, serta mampu menjalin solidaritas persatuan nasional dan kebutuhan pembacaan situasi geopolitik internasional.

"Kondisi marhaen hari ini mewajibkan kader marhaenis terpanggil bergerak memperjuangkan rakyat, bangsa dan negara," imbuhnya.

Aktivis Keluarga Besar Marhaenis Sulistyo menambahkan, tak hanya pemerintah namun masyarakat saat ini seharusnya kembali mendalami ajaran Marhaenisme Bung Karno yang bisa dijadikan salah satu pegangan dalam meningkatkan kesejahteraan.

"Saat ini kaum nasionalis mestinya menyadari bahwa pintu berjuang menanti karena pemerintah saat ini ingin memperjuangkan Trisakti yang itu adalah ajaran perjuangan Bung Karno," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper