Bisnis.com, DEPOK--Dinas Pendidikan Kota Depok mencatat warga yang masih buta aksara latin dan Al-Quran pada 2014 mencapai 551 jiwa.
Kepala Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal Dinas Pendidikan Kota Depok, Dadang Supriatna menuturkan angka buta aksara terbanyak terdapat di daerah pinggiran antara lain di Kecamatan Cipayung, Tapos, Sawangan, dan Bojongsari.
"Mengapa di kawasan-kawasan tersebut banyak yang masih buta aksara, karena kawasan tersebut banyak pendatang yang berprofesi sebagai pedagang, buruh, dan ibu rumah tangga," paparnya, Jumat (11/9/2015).
Menurutnya, penduduk yang masih mengalami buta aksara rerata di usia 15 sampai 59 tahun. Adapun, berdasarkan data 2014, warga buta huruf tersebut berada di wilayah Cipayung 40 orang, Tapos ada 34 orang, dan Sawangan 35 orang.
Dia menuturkan salah satu alasan warga Depok yang masih buta huruf karena para pendatang yang berasal dari luar Jakarta seperti Jawa Tengah, Kalimantan dan daerah lainnya berpendidikan rendah. Untuk warga Depok, sendiri, lanjutnya masih relatif rendah.
Pemkot Depok, kata dia akan berusaha menekan angka buta huruf dengan membuka program pembelajaran aksara latin dan Al-Quran yang dimulai sejak 2014.
Pihaknya bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar Kota Depok mengajak sekitar 500 warga untuk belajar bersama. Setelah diadakan program tersebut, dia mengklaim angka buta aksara di Depok menurun.
