Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulan Merah, Kiamat 28 September? Ini Jawaban Lapan

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin mengatakan rumor tanggal 28 September 2015 kiamat dengan pertanda bulan merah, keliru.
Proses gerhana bulan total. Masyarakat Indonesia berkesempatan menyaksikan gerhana bulan total yang kerap disebut blood moon alias bulan merah darah pada 4 April 2015. Silakan cari waktu yang tepat di wilayah Anda untuk menyaksikan blood moon/america.aljazeera.com
Proses gerhana bulan total. Masyarakat Indonesia berkesempatan menyaksikan gerhana bulan total yang kerap disebut blood moon alias bulan merah darah pada 4 April 2015. Silakan cari waktu yang tepat di wilayah Anda untuk menyaksikan blood moon/america.aljazeera.com

Kabar24.com, JAKARTA-- Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin mengatakan rumor tanggal 28 September 2015 kiamat dengan pertanda bulan merah, keliru.

Menurut dia, rumor tersebut tidak memiliki dasar ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

"Gerhana bulan total yang disebut blood moon adalah fenomena alam biasa," kata Thomas, Rabu (/9/2015).

 Dikatakan, blood moon atau gerhana bulan merah darah terjadi karena cahaya matahari dihamburkan atmosfer bumi hingga menuju ke bulan. Gerhana bulan ini terjadi pada saat bulan melewati bumi.

"Jika saat itu atmosfer bumi sedang cerah akan terlihat merahnya. Tapi, jika saja atmosfer tercemar misalnya oleh abu gunung berapi maka tidak akan terlihat merahnya," kata dia.

Rumor

Thomas meminta masyarakat tak mempercayai rumor yang mengaitkan gerhana dengan fenomena tertentu seperti kiamat.

"Memang ada yang mengaitkan dengan gempa, tapi kan tidak selalu ada gempa setiap kali muncul gerhana," kata dia.

 Hingga saat ini, kata Thomas, gerhana bulan dan matahari sama sekali tak ada kaitannya dengan fenomena alam lain.

Di sejumlah situs berita online asing, topik gerhana bulan 28 September mendatang diulas dalam beberapa tulisan. Sebab, beberapa penganut teori konspirasi memperkirakan kiamat akan datang dalam periode 22-28 September.

Salah satu penandanya adalah penduduk bumi akan melihat warna bulan berubah menjadi merah darah.

Tak hanya gerhana bulan saja, para penganut teori ini juga memprediksi akan ada sebuah asteroid yang bertabrakan dengan bumi.

Namun, menurut Thomas, pengamatan asteroid yang mengancam bumi merupakan pengamatan internasional.

"Dapat saya katakan hingga 100 tahun mendatang tidak ada tanda-tanda asteroid besar akan mengancam bumi," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper