Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menyatakan bahwa negerinya siap untuk memerangi kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) untuk mengatasi krisis di Timur Tengah dalam jangka panjang.
Pernyataan tersebut dikatakan Bishop setelah pemerintah Australia mengatakan Angkatan Udara Australia bakal berpartisipasi melawan ISIS di Suriah.
"Kami selalu berbicara mengenai keterlibatan kami di Irak dalam jangka waktu tahunan, bukan bulan atau hari," kata Bishop seperti dilansir BBC.
Sebelumnya, Australia telah melakukan misi udara sebagai bagian dari koalisi dengan Amerika Serikat. Australia juga telah mengirimkan pasukan tentara untuk membantu dan melatih pasukan Irak.
Hal tersebut senada dengan yang dikatakan Menteri Pertahanan Australia Kevin Andrews. Ia menyatakan bahwa Australia bakal terus berperan dalam konflik Timur Tengah selama dua atau tiga tahun ke depan.
Andrews mengatakan, "Dua atau tiga tahun. Saya tidak bisa berbicara tepatnya berapa lama," ujarnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyatakan bakal menambah kuota pengungsi sebanyak 12.000 jiwa yang bakal masuk ke Negeri Kanguru tersebut dengan mengutamakan golongan minoritas Suriah.
Australia juga akan menyumbang 44 juta dolar Australia (21 juta poundsterling) yang akan diberikan kepada PBB untuk disalurkan kepada 240.000 pengungsi di Irak dan Suriah.