Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengapresiasi serta mendukung penuh terhadap sistem e-voting yang dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Nasir mengatakan, untuk membangun pemerintahan dengan tata kelola yang baik harus dapat dicerminkan melalui sistem yang dibangun secara efisien dan transparan dengan menunjukkan responsibility bagi pelaksana manajemen.
"Salah satunya ya dengan memanfaatkan teknologi terbarukan seperti yang dilakukan oleh BPPT serta lembaga penelitian lainnya," ujar Nasir dalam acara dialog nasional inovasi TIK di Auditorium BPPT, Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Kedepannya, Nasir mengimbau kepada BPPT untuk terus dilakukan pengembangan dan penyempurnaan sistem e-voting tersebut agar dapat di diterapkan pada skala yang lebih luas.
"E-voting ini tidak berhenti sampai disini. Harus disempurnakan terus agar dapat digunakan pada plkada serentak atau kalau perlu pilpres 2019 mendatang. Agar semua masyarakat Indonesia turut merasakan manfaat dari kemajuan teknologi," ungkapnya.
Untuk itu, Nasir menyarankan BPPT untuk dapat melakukan kerjasama dengan perusahaan nasional dalam pengembangan perangkat keras yang digunakan untuk e-voting pada pemilihan kepala daerah serentak ataupun pemilihan presiden.
"Dengan ini mungkin kita bisa lakukan kerjasama dalam menciptakan hardware. Karena software sudah dibangun oleh BPPT, hardware kita bangun dengan PT LEN atau PT INTI," Ujar mantan rektor Universitas Diponegoro ini.
Selain itu, Nasir juga menyebutkan perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat terutama di wilayah terluar maupun wilayah terpencil untuk membangun kepercayaan masyarakat dalam menerima teknologi untuk membangun sistem pemerintahan yang efektif.