Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peneliti Klaim Pesawat MH370 Jatuh Dekat Pulau Jawa, Ini Buktinya

Peneliti Klaim Pesawat MH370 Jatuh Dekat Pulau Jawa, Ini Buktinya
Penemuan puing pesawat diduga dari pesawat Malaysia Airlines MH370 di Pulau La Reunion/Reuters
Penemuan puing pesawat diduga dari pesawat Malaysia Airlines MH370 di Pulau La Reunion/Reuters

Kabar24.com,JAKARTA - Kepastian bahwa kepingan sayap yang ditemukan di Pulau Reunion milik Prancis merupakan bagian dari pesawat Malaysia MH370 yang hilang telah mengarah ke penemuan lainnya.

Peneliti Jerman yang turut dalam tim observasi temuan itu menyatakan teritip, atau binatang laut yang tumbuh pada kepingan itu, tidak hidup pada wilayah yang sekarang menjadi fokus pencarian.  

Saat ini, pencarian yang menghabiskan biaya US$ 140 juta itu difokuskan di wilayah seluas 120 ribu kilometer persegi di laut lepas yang berjarak 2.000 kilometer di sebelah barat Perth, Australia.

"Hasil penelitian kami menunjukkan fokus pencarian pesawat di barat daya Australia terlalu jauh ke selatan," kata Jonathan Durgadoo, seperti dilaporkan Der Spiegel. Peneliti dari Geomar Helmholtz Center for Ocean Research di Kiel, Jerman, itu juga menciptakan simulasi arus laut Samudra Hindia untuk mendukung teori mereka.

Para peneliti tersebut mengenali teritip dari foto-foto flaperon atau bagian sayap yang ditemukan di Pulau Reunion, yang sampelnya dikirim oleh tim Prancis.  Menurut peneliti, pencarian seharusnya dilakukan lebih ke utara, atau ke wilayah yang dekat dengan Pulau Jawa, Indonesia.

Sementara itu, pemerintah Malaysia bertekad mengintensifkan pencarian setelah tim penyelidik Prancis memastikan puing yang ditemukan di Pulau Reunion sebagai bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014.

“Kelompok kerja strategis Malaysia, Cina, dan Australia akan mengintensifkan pencarian dengan harapan bisa menemukan lebih banyak bukti penyebab kecelakaan dan akhirnya menemukan pesawat yang hilang,”  kata Menteri Transportasi  Malaysia Datuk Seri Liow Tiong Lai, kemarin.

Jaksa Paris Francois Molins memastikan temuan flaperon di pulau milik Prancis di Samudra Hindia itu sebagai bagian dari MH370. “Dipastikan dengan jelas bahwa flaperon yang ditemukan di Pulau Reunion pada 29 Juli terkait dengan MH370,” kata dia.

Teknisi dari Airbus Defense and Space (ADS-SAU) di Spanyol, yang membuat bagian pesawat Boeing, telah mengidentifikasi satu dari tiga angka yang ditemukan di flaperon sebagai nomor seri pesawat MH370.

Pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines tersebut hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing bersama 239 penumpang dan awaknya. Sebagian besar penumpang berkewarganegaraan Cina, tujuh di antaranya berkewarganegaraan Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper