Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung mengklaim pengadaan lelang proyek pemerintah daerah telah mencapai 66% dari total 7.664 paket sepanjang tahun ini.
Realisasi lelang itu meliputi unit layanan pengadaan (ULP) sebanyak 538 paket atau 84% dari 640 paket, dan melalui penunjukan langsung 3.354 paket atau 48% dari 7.024 paket.
Kepala ULP Dedi Supendi mengatakan pihaknya optimistis mampu merealisasikan pengadaan lelang hingga akhir tahun mencapai 87%. “Paket lelang tidak mungkin mencapai 100%, paling maksimal ditargetkan 87%,” ujarnya, Kamis (3/9/2015).
Dedi menilai target pengadaan lelang tersebut realistis karena melalui proses tender para peserta lelang kerap menawar harga di bawah pagu yang diajukan pemerintah.
Dia menontohkan apabila pagu anggaran proyek pengerjaan jalan Rp100 juta yang diajukan pemerintah, tetapi saat pengadaan terjadi penawaran sebesar 80% dari nilai pagu.
“Nilai pagu itu terkoreksi saat proses lelang, jadi nanti pemerintah akan mengubah nilai pagu dalam anggaran perubahan,” jelasnya.
Adapun, realisasi penyerapan anggaran keuangan saat ini baru mencapai 21,28%, karena pencairan pengadaan lelang dibayarkan setelah proyek selesai.
"Misalnya kontraktor yang mengerjakan gedung pada akhir Juni lalu diberi tenggat waktu hingga Oktober, termasuk pembayarannya dilakukan pada Oktober,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil optimistis sistem pelelangan elektronik berstandar internasional yang digunakannya mampu memacu serapan anggaran hingga akhir tahun ini.
Ridwan mengatakan sistem pelelangan elektronik tersebut diterapkan untuk mempercepat penyerapan anggaran. "Kota Bandung dapat penghargaan dari Bank Dunia sebagai kota percontohan lelang yang menggunakan elektronik di seluruh Indonesia," ujarnya.