Kabar24.com, SOLO - Tanggal 26 Agustus merupakan hari kelahiran Wiji Thukul, aktivis yang hilang pada masa Orde Baru. Belasan tahun berselang belum ada kepastian mengenai kabar penyair asal Solo tersebut.
"Setiap tahun usia Wiji Thukul selalu berubah," kata Fitri Nganthi Wani, anak sulung Wiji Thukul saat ditemui, Rabu (26/8/2015). Menurutnya, ada satu hal yang belum berubah, yaitu hingga kini ayahnya belum juga pulang.
Fitri berharap pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo bisa memberikan angin segar dengan mencari kabar dan keberadaan ayahnya. Pada masa kampanye, Jokowi juga pernah menyatakan bahwa keberadaan 13 aktivis yang hilang harus diketemukan. "Harus diingatkan, agar tidak lupa."
Fitri menaruh harapan yang sangat besar terhadap pemerintahan Jokowi untuk menemukan ayahnya. Sebab, Jokowi dan Wiji Thukul sama-sama asli Solo. "Usia mereka juga sebaya," katanya.
Wiji Thukul merupakan penyair yang banyak menyuarakan kritik terhadap pemerintah masa Orde Baru. Dia cukup dekat dengan kalangan buruh. Banyak yang menduga Wiji Thukul menjadi korban penculikan dan pembunuhan menjelang Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat 1998.