Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar: Lembaga Macam BP7 Belum Urgen dan Hanya Kuras Anggaran

Refly Harun menilai pembentukan lembaga tersebut belum mempunyai urgensi dalam memecahkan masalah ancaman gerakan transnasional radikal di masyarakat.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Kabar24.com, MALANG -- Menanggapi usulan perlunya pembentukan lembaga penguat wawasan kebangsaan macam BP7 untuk menangkis ancaman gerakan transnasional radikal, pakar hukum tata negara menilai hal itu belum mendesak.

Pakar hukum dan tata negara dari Universitas Andalas Refly Harun menilai pembentukan lembaga tersebut belum mempunyai urgensi dalam memecahkan masalah ancaman gerakan transnasional radikal di masyarakat.

“Pembentukan lembaga itu, saya pikir hanya akan menguras anggaran negara saja,” kata Refly.

Harusnya, papar Refly, elit politik yang duduk di MPR, DPR, dan DPD, membantu pemerintah memberantas korupsi serta membangkitkan perekonomian di Tanah Air.

“Dengan tidak adanya korupsi, akan menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap negara dan pertumbuhan ekonomi akan menciptakan lapangan kerja.”

Menurut Refli, terciptanya lapangan kerja akan mempunyai efek langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Kalau sudah sejahtera, masyarakat tidak gampang tergiur ikut gerakan transnasional radikal tersebut,” tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper