Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Thomas Lembong Dipandang Perlu Segera Beradaptasi

Menteri Perdagangan Thomas Lembong dipandang perlu segera melakukan adaptasi mengingat latar belakang profesinya bergerak di sektor keuangan dan sekuritas.
Mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel (kiri) berjabat tangan dengan Menteri Perdagangan Thomas Lembong (kanan) usai serah terima jabatan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (12/8)./Antara
Mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel (kiri) berjabat tangan dengan Menteri Perdagangan Thomas Lembong (kanan) usai serah terima jabatan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (12/8)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Thomas Lembong dipandang perlu segera melakukan adaptasi mengingat latar belakang profesinya bergerak di sektor keuangan dan sekuritas.

Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia, Ismed Hasan Putro mengatakan Kementerian perdagangan adalah salah satu sektor teknis yang memang perlu mendapat perhatian. Kemendag perlu penyegaran agar kondisi perekonomian dapat kembali.

"Kalau Rachmad Gobel [mendag lama] kan orang lapangan. Tapi kan sudah terlanjur (diganti)," ujar Ismed usai menghadiri diskusi 'Kabinet Ribet Ekonomi Mampet' di Cikini, Sabtu (22/8).

Ismed menilai Thomas Lembong lebih banyak memiliki pengalaman di pasar keuangan dan sekuritas, bukan di sektor riil.

"Ini tantangan bagi dia untuk belajar pasar dan beradaptasi di Kemendag agar masalah impor tidak terus menyandera," katanya.

Thomas Lembong mengantongi gelar Bachelor of Arts dari Harvard University tahun 1994. Perjalanan karir Lembong dimulai ketika bergabung dengan Morgan Stanley yang berkantor di Singapura.

Ia sempat menangani proses rekapitalisasi dan merger Bank Bumi Daya, Bank Exim, Bank Dagang Negara dan Bank Bapindo menjadi Bank Mandiri.

Thomas tercatat menjadi CEO Quvat Management, perusahaan pengelola investasi yang didirikannya pada tahun 2006.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper