Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 3.046 sarjana pendidikan siap diberangkatkan ke Papua, Aceh, Nusa Tenggara Timur (NTT) serta daerah terdepan, terluar, dan tertinggal(3T).
Melalui program Sarjana Mengajar di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) ini, para pengajar muda disiapkan untuk mengajar di daerah 3T sebagaimana program pemerintah untuk mewujudkan pemerataan pendidikan di Indonesia.
"Sebanyak 3.046 anak-anak muda yang terpilih ini siap untuk diberangkatkan dan mengabdi di daerah 3T," ujar Sekertaris Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Ainun Na'im, di kantor Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Selasa (18/8/2015).
Guru muda yang akan diberangkatkan ini berasal dari 16 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dengan 28 program studi yang siap mengabdi di 54 kabupaten.
Menurut Ainun sejak dibentuknya program SM-3T oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) pada tahun 2011, sebanyak 8.000 pendaftar dan setiap tahunnya selalu meningkat.
Hal ini dinilainya, sebagai bentuk kepedulian masyarakat terutama generasi muda untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
"Tahun ini sebanyak 13.884 yang telah mendaftar dan telah memberangkatkan 10.452 sarjana pendidikan untuk mengabdi," tuturnya.
Setelah selama satu tahun mengabdi dan menempa karakter diri di daerah yang belum pernah mereka datangi sebelumnya, dengan menempuh berbagai rintangan.
Mereka lalu kembali ditempa lewat beasiswa program pendidikan profesi guru (PPG) sebelum siap menjadi guru yang bermutu nantinya.
Selain itu, kata Ainun, pengajar muda jebolan SM-3T ini akan mendapat jalur khusus seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan menjadi lembaga pendidik yang langsung tersertifikasi.