Kabar24.com, MALANG-- Dosen dan karyawan Politeknik Kota Malang (Poltekom) tak menerima gaji selama empat bulan terakhir.
Dosen dan karyawan itu tak gajian sejak Mei hingga Agustus 2015 karena Pemkot Malang menghentikan dana operasional sebesarRp1,8 miliar pada tahun ini.
Hal itu terungkap dalam dengar pendapat antara Komisi D DPRD Kota Malang dengan jajaran pengelola Poltekom yang dipimpin langsung Direktur Poltekom Isnandar di gedung DPRD setempat, Kamis (13/8/2015).
"Setiap tahun Pemkot Malang menganggarkan dana hibah untuk biaya operasional Poltekom sebesar Rp1,8 miliar. Anggaran tersebut khusus untuk membayar gaji dosen dan pegawai, namun karena anggaran tersebut dihentikan, pengelola berusaha untuk mencarikan dana pinjaman pada pihak ketiga agar dosen dan pegawai bisa gajian," kata Direktur Poltekom Isnandar.
Dikatakan, sebenarnya dalam APBD 2015, Pemkot Malang masih mengalokasikan anggaran untuk Pioltekom, namun dalam perubahan anggaran keuangan (PAK), pemkot justru menghentikan dana bantuan itu.
Gaji dosen dan pegawai untuk periode Januari-April menggunakan dana bantuan tahun 2014.
Dana bantuan yang dialokasikan untuk Poltekom sebesar Rp1,8 miliar pada tahun 2014 terserap sebesar Rp600 juta, sedangkan bantuan pada tahun ini belum cair sama sekali, sehingga gaji dosen dan pegawai mulai Mei--Agustus 2015 belum bisa dibayarkan.
Dana
Dikatakan, jumlah dosen dan pegawai Poltekom ada 63 orang. Rinciannya, jumlah dosen 29 orang dan pegawai 34 orang. Dana yang dibutuhkan untuk membayar gaji dosen dan pegawai rata-rata sebesar Rp 142 juta per bulan.
"Kalau dana tunai dari mahasiswa, kami gunakan untuk operasional kampus, seperti membayar listrik, air, pembelian alat dan bahan laboratorium, serta kebutuhan lainnya," ujarnya.
Isnandar mengatakan, dana dari uang kuliah mahasiswa belum bisa untuk memenuhi pembayaran gaji dosen dan pegawai.
Jumlah mahasiswa di Poltekom saat ini sekitar 300 orang, dengan uang kuliah untuk mahasiswa program studi (Prodi) Teknologi Informatika dan Teknologi Telekomunikasi sebesar Rp2 juta per semester, sedangkan prodi Robotik sebesar Rp3 juta per semester.
Saat ini, lanjutnya, Poltekom juga masih dalam proses penerimaan mahasiswa baru. Biaya sumbangan uang pembangunan dan pengembangan pendidikan (uang gedung) untuk mahasiswa baru sebesar Rp7 juta.
Meski kondisi keuangan Poltekom sedang terseok-seok, Isnandar memastikan proses perkuliahan di kampus itu tetap berjalan lancar.
Bahkan, Poltekom berhasil mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Lulusan dari Poltekom banyak yang diserap menjadi tenaga kerja di perusahaan besar, seperti Panasonic.