Kabar24.com, JAKARTA-- Sebelum menyatakan bersedia menerima pinangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Sekretaris Kabinet, Pramono Anung terlebih dulu meminta izin kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
SIMAK: RESHUFFLE KABINET: Harta Darmin Nasution Rp30,17 Miliar
"Harus ada ketertiban aturan main, maka saya minta izin dulu pada Ketua Umum PDIP," kata Pramono usai pelantikan di Istana Negara, Rabu (12/8/2015).
SIMAK: RESHUFFLE KABINET: Thomas Lembong, Pemilik Blitz Megaplex
Menurut Pramono, Presiden meminangnya menjadi Sekretaris Kabinet sejak tiga pekan lalu.
BACA JUGA:10 Negara Paling Damai di Dunia
"Secara formal, tiga minggu lalu saya ditelepon," katanya.
BACA JUGA: Melancong ke Eropa, Jangan Lupa Mampir di Kota Ini
Saat itu, Jokowi menanyakan apakah dia bersedia menjadi Sekretaris Kabinet. Saat itu, Pram tidak langsung mengiyakan karena harus meminta izin pada Megawati.
"Alhamdulilah diizinkan."
Pekan lalu, Jokowi mengundang Pramono ke Istana. Dalam pertemuan selama 45 menit itu, Jokowi menyampaikan bahwa akan ada pelantikan dalam waktu dekat. Pramono mengaku diberi wejangan khusus oleh Jokowi. Wejangan yang diberikan yaitu memperbaiki komunikasi ke dalam dan luar Istana, termasuk dengan partai politik.
Presiden resmi melantik enam menteri baru di dalam jajaran kabinet kerja. Enam menteri baru yang dilantik yaitu Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian, Rizal Ramli sebagai Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan yang akan merangkap jabatan sebagai Menkopolhukam dan Kepala Kantor Staf Presiden.
Kemudian ,Sofyan Djalil sebagai Kepala Bappenas, Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan, serta Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet.
Sebelum menjabat sebagai Sekretaris Kabinet, Pramono pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia mewakili Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) periode 2009-2014. Di PDI Perjuangan, pria kelahiran Kediri 11 Juni 1963, itu sempat menjadi Sekretaris Jenderal.