Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wakil PM Irak Mundur, Diduga Terlibat Korupsi

Salah seorang dari tiga wakil Perdana Menteri Irak, Senin, mundur dan akan diperiksa untuk perkara korupsi, hasil nyata pertama upaya PM Haider al-Abadi untuk mengatasi korupsi seiring dengan peningkatan kerusuhan, kata pejabat.
 Militer Irak/Bloomberg
Militer Irak/Bloomberg

Bisnis.com, BAGHDAD -  Salah seorang dari tiga wakil Perdana Menteri Irak, Senin, mundur dan akan diperiksa untuk perkara korupsi, hasil nyata pertama upaya PM Haider al-Abadi untuk mengatasi korupsi seiring dengan peningkatan kerusuhan, kata pejabat.

Dengan didorong unjuk rasa luas menentang pemerintah dan seruan ulama terkemuka Syiah untuk tindakan lebih keras, Abadi mengumumkan langkah pada akhir pekan lalu untuk memperbaiki sistem, yang menurut kritikus memberikan jabatan tinggi kepada calon tidak memenuhi syarat dan mendorong korupsi.

Ia mengusulkan menghapus sejumlah posisi antara lain, wakil presiden dan wakil perdana menteri, yang saat ini dibagi-bagi berdasarkan garis sektarian.

Sementara parlemen diharapkan untuk menerima usulan itu pada Selasa, pengunduran diri Baha al-Araji, wakil perdana menteri untuk urusan energi, menunjukkan bahwa Abadi sudah mendapat dukungan dari ulama Syiah kuat Moqtada al-Sadr.

Sadr, pendapatnya dijunjung tinggi oleh puluhan ribu pengikut dan pejuang milisi, kepala gerakan yang menaungi Araji. Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situsnya, Sadr memerintahkan Araji untuk mengundurkan diri dan melarang dia meninggalkan negara untuk prosedur peradilan yang tertunda.

Dhiya al-Asadi, seorang anggota senior gerakan Sadr, mengatakan Araji telah mengajukan pengunduran diri.

Abadi juga telah menyerukan diakhirinya kuota sektarian dan partai untuk posisi pemerintah, membuka kembali penyelidikan korupsi dan rincian penugasan pejabat keamanan untuk kementerian pertahanan dan dalam negeri.

Abdul-Sattar al-Birqdar, juru bicara Dewan Pengadilan Tertinggi Irak, mengatakan jaksa penuntut umum telah memerintahkan penyelidikan korupsi dalam kasus Araji.

Reuters tidak bisa segera menghubungi Araji untuk meminta komentar.

Abadi, yang telah berjuang untuk membangun dukungan politik yang luas untuk reformasi yang berarti, menerima dorongan dari ulama Senior Syiah Ayatollah Ali al-Sistani dalam pidatonya pada Jumat. Tokoh itu mendesak Abadi untuk "menyerang dengan tangan besi" melawan korupsi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper