Kabar24.com, JAKARTA--Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mendesak pemerintah segera membenahi persoalan daging sapi dalam jangka panjang sehingga tidak mengandalkan pada impor sapi.
“Pengembangan peternakan sapi di dalam negeri harus dipercepat. Sehingga ketergantungan impor bisa dikurangi,” kata Wakil Ketua MPR Osman Sapta Odang yang akrab disapa OSO tersebut, Senin (10/8/2015).
Meski mengaku anti dengan impor sapi, namun melihat situasi dan kondisi para pedagang sapi yang mogok dirinya mengaku prihatin hal itu akan mempengaruhi ekonomi nasional.
“Kalau barangnya tidak ada, sudah pasti harga daging mahal. Jadi buka saja impor tapi dibatasi dengan ketat,” tambahnya.
Menurutnya, kalaupun mau impor, sebaiknya dalam bentuk bibit sapi. Dengan cara tersebut para peternal bisa mengembangkan sapi dalam negeri.
OSO juga menyarankan agar pengusaha peternakan sapi diberikan insentif agar pengembangan peternakan sapi menjadi menarik.
Sebelumnya, pakar hukum pidana Asep Warlan Yusuf menyayangkan rencana pemerintah mempidanakan pedagang sapi yang mogok berjualan karena dianggap mengganggu kegiatan ekonomi.
“Itu tindakan gegabah, kehilangan akal dan bodoh. Ini menunjukkan betapa pemerintah ini panik dengan situasi yang tidak bisa mereka kendalikan,” terangnya.
Asep menegaskan bahwa aturan tindak pidana ekonomi yang dimaksud mengganggu kegiatan ekonomi itu adalah penyelundupan, penimbunan barang, mengganggu distribusi barang dan jasa dengan tindakan pidana dan lain-lain.