Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta 128 peserta penerima beasiswa pemerintah untuk membayar utang setelah lulus menyelesaikan pendidikan di luar negeri.
Pembayaran utang yang dia maksud bukan berupa pengembalian uang negara, tetapi melalui prestasi dan kemampuan di berbagai bidang, demi meningkatkan produktifitas dan daya saing nasional.
“Kalian harus bekerja keras karena berutang kepada negara. Bayarnya bukan dengan uang tapi dengan prestasi,”katanya dalam pidato pembekalan kepada peserta penerima beasiswa Indonesia di Istana Wakil Presiden, Selasa(4/8/2015).
Dia menjelaskan, untuk program master selama dua tahun, pemerintah mengeluarkan dana sekitar Rp1 miliar untuk setiap peserta. Dengan demikian, setiap siswa dibiayai dengan dana Rp40 juta per bulan.
“Kalau dihitung sederhana saja, saya tidak bisa makan kalau mau membiayai anak saya sekolah ke luar negeri, karena gaji Wapres hanya Rp40 juta per bulan. Maka anda harus bekerja keras,”selorohnya.
Intinya, dia berharap program pemberian beasiswa pendidikan dari pemerintah bisa bermanfaat bagi bagi dan negara, terutama juga bagi peserta itu sendiri.