Kabar24.com, PEKANBARU-- Riau mengalami inflasi 0,61% pada Juli 2015 karena naiknya harga bahan makanan dan transportasi.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Mawardi Arsyad mengatakan kontribusi bahan makanan mencapai 1,51% dalam mendorong inflasi di Riau. Sementara transportasi mencapai 0,78%.
"Bahan makanan selalu menjadi pendorong inflasi di Riau. Namun, kali ini, naiknya harga tiket angkutan umum, baik darat, udara maupun perairan juga ikut mendorong," kata Mawardi, Senin (3/8/2015).
Naiknya biaya pendidikan dan rekreasi dengan kontribusi sebesar 0,55%. Karena pada Juli, bertepatan dengan libur lebaran dan masuknya tahun ajaran baru.
Mawardi mengatakan harga bahan makanan sempat meroket lebih dari 100% pada dua minggu pertama Juli 2015 atau menjelang lebaran.
Namun, harga bahan makanan sempat turun drastis karena turunnya daya beli masyarakat setelah Lebaran.
Dia menilai, jika pemerintah pusat menaikkan harga premium ditambah pemerintah setempat yang akan menaikkan harga HET elpiji di Pekanbaru, maka Agustus ini akan terjadi inflasi yang cukup tinggi.
"Jika premium naik, pemerintah setempat akan menaikkan HET elpiji. Maka semua barang-barang akan naik. Besar kemungkinan akan terjadi inflasi yang cukup tinggi," katanya.
Namun, pemerintah pusat sampai saat ini belum menaikkan tarif premium.
Mawardi mengatakan, jika hal itu tidak terjadi, Riau bisa saja deflasi.
"Bisa jadi deflasi pada Agustus nanti, kalau Premium tidak naik. Agustus ini, yang dikhawatirkan adanya spekulan agen yang membuat harga bahan makanan melambung," ungkapnya.