Kabar24.com, JAKARTA-- Kabar Christina Scarborough, salah seorang putri tersangka pembunuhan Angeline, Margriet Christina Megawe, merupakan anggota marinir Amerika Serikat.
Kuasa hukum keluarga Margriet, Aldres J. Napitupulu, membenarkan bahwa Christina berstatus warga negara Amerika Serikat. Bahkan perempuan 28 tahun tersebut pernah menjadi tentara di Angkatan Laut Amerika Serikat.
“Dia warga Amerika sejak lahir. Di sana dia kerja dulu, masuk di Angkatan Laut Amerika Serikat sebagai mekanik pesawat tempur F-18,” kata dia kepada wartawan, Kamis (9/7/2015).
Sebagai tentara, Christina memiliki pangkat setingkat kopral. Namun, sebelum tinggal di Amerika Serikat, saat kecil Christina mengikuti ayahnya yang menghabiskan masa hidupnya di Indonesia.
Buah hati pasangan Douglas dengan Margriet Christina Megawe ini sekolah di Jakarta. Selain itu, dia juga sempat bersekolah di Pekanbaru.
Beasiswa
Saat beranjak ke masa kuliah, dia memutuskan untuk tinggal di Amerika Serikat. Tepatnya di Austin, Texas, Amerika Serikat, seorang diri. Dia bergabung di Angkatan Laut Amerika Serikat, karena ingin mendapatkan beasiswa kuliah yang ia idam-idamkan. Christina bekerja selama empat tahun menjadi teknisi pesawat tempur F-18.
Setelah selesai menjalani masa kerja dan pelatihan selama empat tahun, Christina kemudian mendapatkan beasiswa kuliah dari Amerika Serikat. Saat ini dia sudah menginjak pada semester akhir dan harusnya tahun ini bisa mengikuti wisuda.
“Nanti setelah lulus, dia bisa memutuskan bergabung ke militer atau tidak terserah Christina, jadi tidak wajib seperti di Indonesia,” kata dia.
Warga Sipil
Saat ini status Christina sebagai warga sipil dan memutuskan untuk tidak konsentrasi dulu pada kuliah yang dijalaninya. Karena saat ini dia konsentrasi untuk mendampingi ibunya yang masih menghadapi persoalan hukum.
Dia ke Indonesia menggunakan visa kunjungan sosial yang belum diketahui kapan masa berlakunya.
“Karena masalah ini ya harus nungguin ibunya,” ucapnya.
Menurut Aldres, Christina dididik oleh Douglas menjadi anak yang mandiri. Karena saat menginjak usia 17 tahun, Christina diwajibkan hidup sendiri, sesuai dengan prinsip pada umumnya keluarga di Amerika Serikat.
Dia menambahkan, Christina mengenal Laura dan Sarah, anak Douglas dari ibu yang lain. Christina intens komunikasi dengan saudara tirinya itu sejak Douglas meninggal di Singapura dan dimakamkan di Amerika Serikat.