Kabar24.com, JAKARTA - Pemerhati perempuan dan anak Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan kasus Angeline terlalu dipolitisasi dan banyak ingin mencari tenar melalui kasus tersebut.
"Sebagai pemerhati saya prihatin dengan kasus Angeline karena terlalu dipolitisir dan ada pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan dari masalah anak tersebut," ujar Giwo di Jakarta, Sabtu.
Di negara lain, sambung Giwo, pelaku kekerasan yang sampai menghilangkan nyawa anak tersebut terancam hukuman mati. Akan tetapi yang terjadi sebaliknya pada kasus Angeline masih terjadi tarik ulur.
"Ini ada kasus kekerasan pada anak, korbannya meninggal, seharusnya jangan dipolitisir. Kekerasan pada anak memiliki kekuatan hukum yang kuat," tambah dia.
Selain itu, dia juga kasus tersebut juga merambah ke berbagai persoalan seperti proses adopsi yang hanya dilakukan di depan akta notaris.
"Saya melihat masyarakat mulai jenuh melihat perkembangan kasus ini. Seharusnya kita harus fokus pada kasus kekerasan pada anak, jangan sampai meluas," jelas dia.
"Kasus Angeline mengajarkan kita banyak hal. Terutama mengenai peran guru dalam perlindungan anak. Jika ada murid yang ke sekolah kumal, tidak terurus maka guru harus memberi perhatian lebih, bahkan kalau perlu harus mendatangi orang tuanya," kata Giwo.
Pembunuhan Angeline: Pemerhati Anak Bilang Kasusnya Terlalu Dipolitisir
Pembunuhan Angeline: Pemerhati Anak Bilang Kasusnya Terlalu Dipolitisir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu