Kabar24.com, DENPASAR-- Seorang saksi dalam kasus pembunuhan Angeline, berinisial Cal, 55.
Dia mengaku kenal dekat dengan ibu angkat Angeline, Margriet, dan mengetahui bagaimana keseharian Margriet memperlakukan Angeline di rumah. Cal mengaku sempat tinggal di tempat kos milik Margriet selama sebelas bulan.
"Saya sering pergi bersama dengan Telly (Margriet) dan Angeline bertiga naik motor. Angeline duduk di depan, saya di belakang," kata Cal, Kamis (2/7/2015) di Denpasar.
Cal menceritakan bagaimana Margriet memperlakukan anaknya ini tidak seperti ibu pada umumnya yang memberikan kasih sayang kepada anaknya.
"Sejak umur tiga tahun, Angeline sudah mandi sendiri," katanya.
Soal makanan Angeline, juga sangat kurang diperhatikan oleh Margriet. Bentakan-bentakan juga kerap terdengar dilontarkan Margriet terhadap Angeline.
Cal juga mengatakan Angeline sering menerima cubitan-cubitan dari ibu angkatnya itu. Soal cubitan ini, Cal mengatakan berdasarkan pengakuan Angeline sendiri kepada dirinya. Cal juga sering melihat warna kebiru-biruan pada paha Angeline.
Saat ditanyakan kepada Angeline, bocah malang itu ngomong kalau dicubit mamanya. Seperti diberitakan, Margriet sudah dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan sengaja dan penelantaran anak.
Angeline yang dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015, ditemukan tewas mengenaskan pada 10 Juni 2015. Jasad bocah delapan tahun itu dikubur di halaman belakang dekat kandang ayam di dalam rumah Margriet di Jalan Sedap Malam.
Hasil otopsi terhadap jenazah Angeline menunjukkan banyak ditemukan luka lebam pada sekujur tubuhnya. Luka bekas sundutan rokok dan jeratan tali juga ditemukan pada leher bocah itu.