Kabar24.com, JAKARTA – Maraknya praktik plagiarisme dan skripsi bayaran di lingkungan perguruan tinggi dapat membuat citra dan integritas pendidikan tercoreng.
Untuk mencegah hal itu, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M. Nasir meminta para pihak universitas untuk menindak tegas staf kampus, dosen atau mahasiswa yang terlibat menggunakan jasa skripsi bayaran.
Sementara itu untuk pelaku pembuatan skripsi bayaran, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak Polda Metro Jaya untuk terus mengusut praktik penipuan tersebut.
Nasir mengatakan belum lama ini pihaknya bersama dengan aparat Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menemukan adanya tempat pambuatan skripsi bayaran di daerah Pramuka, Jakarta Timur.
Bahkan di tempat itu juga ditemukan adanya pembuatan ijazah palsu. "Polisi menangkap tiga orang di Jalan Pramuka. Di situ ada transaksi jual beli ijazah palsu," ujar Nasir.
Tak tanggung-tanggung, paparnya, ijazah keluaran tempat pembuatan skripsi itu adalah ijazah Universitas Indonesia.
Munculnya jasa pembuatan skripsi sekaligus pencetak ijazah palsu tersebut terbentuk karena adanya permintaan yang tinggi.
"Modusnya kembali kepada supply dan demand. Kalau permintaan tinggi muncul produksi baru," ujarnya.