Kabar24.com, JAKARTA - Keluarga Sersan Dua Syamsir Wanto (35), salah satu korban meninggal dunia akibat jatuhnya pesawat Hercules C-130, tidak memperkenankan jenazah almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Madiun.
“Istrinya ingin dia (Syamsir) dimakamkan di TPU sini (Kelurahan Madiun Lor),’’ kata Edi Sujono (64), mertua Syamsir saat ditemui di rumahnya di Jalan Borobudur, Kelurahan Madiun Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu 91/7).
Alasan istri Syamsir menolak tawaran pihak Lanud Iswahjudi itu, paparnya, karena anak ketiganya yang meninggal tiga tahun lalu dikebumikan di TPU Kelurahan Madiun Lor.
Hingga kini, pihak keluarga masih menunggu kedatangan jenazah Syamsir. Sebelum pesawat Hercules yang ditumpangi jatuh, almarhum yang bertugas di Depo 60 Lanud Iswahjudi, Magetan ini sempat menghubungi keluarganya di Madiun, Selasa 30 Juni.
Dalam komunikasi melalui telepon seluler yang berlangsung selama 10 menit itu, Syamsir menyatakan sedang berada di Medan dan akan berangkat ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
“Anaknya yang cewek minta dibelikan boneka dan kepada anaknya yang laki-laki, Syamsir bilang akan pulang hari Minggu besok,’’ kata Edi.
Namun, keinginan anak dan keluarga untuk kembali berkumpul dengan Syamsir pupus sudah. Pria asli Tanjung Pinang, Kepulauan Riau itu menjadi salah satu korban meninggal akibat jatuhnya pesawat Hercules C-130.
Kini, pihak keluarga berharap agar jenazahnya tiba di rumah duka untuk dimakamkan di Madiun. “Inginnya seperti itu,” kata Tri Warsini, ibu mertua Syamsir sembari menahan air mata.