Bisnis.com, JAKARTA—Ketua Komite II DPD, Parlindungan Purba meminta pemerintah untuk memperbanyak penerbangan perintis sehingga tidak terjadi lagi penumpang sipil naik pesawat angkut militer sebagaimana yang terjadi pada pesawat Hercules C130 yang jatuh di Medan.
Dia mengatakan bahwa pengembangan penerbangan perintis selain karena kebutuhan yang tinggi, juga akibat banyaknya daerah yang tidak bisa dijangaku lewat jalur darat maupun jalur laut.
Bahkan dia menyebutkan sejumlah daerah yang dulunya diterbangi pesawat rute perintis sekarang sudah mati karena kurangnya perawatan bandara. Dia mencontohkan rute penerbangan Wamena-Puncak Jaya Wijaya di Papua yang tidak diterbangi lagi meski rute itu penting bagi daerah tersebut.
“Kecelakaan pesawat Hercules ini ini merupakan momentum bagi pemerintah untuk memperbanyak penerbangan perintis,” ujarnya, Rabu (1/7/2015).
Dia mencatat sejak dioperasikannya pesawat jenis tersebut, sudah 18 unit pesawat yang mengalami kecelakaan meski dia tidak mau berspekulasi penyebab kecelakaan terakhir tersebut.
Dia menduga sebagian penumpang yang menjadi korban tewas pada kecelakaan di Medan tersebut merupakan penumpang sipil yang diangkut dengan pesawat militer. Untuk itu dia meminta Kepala Staf Angkatan Udara untuk melakukan investigasi terkait dugaan adanya “penumpang gelap” di adalam pesawat angkut militer tersebut
Terkait soal pendanaan untuk pengembangan penerbangan perintis, lebih jauh Parlindungan mengusulkan agar pemerintah pusat menggandeng pemerintah daerah. Pasalnya, anggaran untuk penerbangan perintis yang tersedia dari pemerintah pusat sangat terbatas.