Kabar24.com, JAKARTA — Komisi I DPR meminta TNI AU menghentikan praktik komersialisasi pesawat angkut militer yang jamak membawa serta penumpang sipil keluarga TNI.
Wakil Ketua Komisi I Hanafi Rais mengatakan TNI harus segera menghentikan komersialisasi yang biasa dilakukan dengan mengangkut warga sipil yang ingin bepergian. “Ini menyangkut masalah keamanan dalam penerbangan,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Selasa (30/6/2015).
Menurutnya, pesawat angkut seperti Hercules C-130 buatan Lockheed AS yang jatuh di kawasan padat penduduk Medan, Sumatra Utara, tersebut didesain bukan untuk pesawat penumpang. “Jadi tidak untuk mengangkut manusia secara massal,” ujarnya.
Dikabarkan, pesawat dengan misi Penerbangan Angkutan Udara Militer tersebut juga ditumpangi puluhan warga sipil.
Kepala Penerangan Pangkalan Abd Saleh Letkol Sutrisno membenarkan bahwa misi penerbangan umum, ini mengangkut prajurit dan keluarga TNI ke daerah-daerah.
Kendati demikian, baik Mabes TNI maupun TNI AU belum merilis keterangan apapun perihal komersialisasi pesawat angkut militer untuk penumpang sipil.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Dwi Badarmanto mengatakan pesawat mengangkut prajurit yang melaksanakan perjalanan dinas maupun logistik TNI/TNI AU dari satu landasan udara (lanud) ke lanud lainya.
Saat ini, paparnya, komposisi awak pesawat itu adalah Kapten Pnb Sandi Permana (pilot), Lettu Pnb Pandu Setiawan, Letda Pnb Dian Sukman P, Kapt Nav Riri Setiawan, Serma Bambang H, Peltu Ibnu Kohar, Pelda Andik S, Peltu Ngateman, Peltu Yahya Komari, Pelda Agus P, serta Prada Alvian.
Seperti diketahui, pesawat angkut jenis Hercules milik TNI AU juga pernah jatuh di Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada April 2009.