Kabar24.com, JAKARTA - Kolonel (Sus) Mardoto optimis polisi dapat mengungkap pelaku pembunuh terhadap anaknya, Akseyna Ahad Dori (18).
Keyakinan Mardoto itu berdasarkan perkembangan penyelidikan yang telah dilaksanakan pihak kepolisian.
"Saya optimis kasusnya bisa terungkap," katanya.
BACA: Memburu Pembunuh Akseyna
Mardoto mengemukakan semula Polda Metro Jaya tidak mengundangnya mengikuti gelar perkara pada Jumat, 26 Juni.
Kedatangannya ke Jakarta semula bertujuan menanyakan perkembangan penyelidikan kasus tersebut.
"Saya tidak diundang," katanya.
Mardoto dan keluarganya merasa perkembangan penyelidikan kasus ini lambat. Tiga bulan sejak Akseyna ditemukan mengambang di Danau Kenanga Universitas Indonesia pada 26 Maret 2015, belum ada titik terang tentang motif kematian Akseyna.
Mardoto kemudian menghubungi Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Khrisna Murti. Keduanya sepakat untuk bertemu pada Kamis malam, 25 Juni 2015. Dari hasil pertemuan, Khrisna mempersilakan Mardoto hadir dalam gelar perkara yang dilakukan keesokan harinya.
Menurut Mardoto, hasil gelar perkara menunjukkan banyak kemajuan signifikan. Selain Mardoto, gelar perkara itu juga dihadiri oleh perwakilan Universitas Indonesia. Meski begitu, ia enggan merinci bentuk kemajuannya.
Salah satu topik yang dibahas saat gelar perkara, Mardoto berujar, yakni motif kematian. Dari beberapa kemungkinan, ia meyakini anaknya dibunuh.
Alasannya, bukti luka lebam dan tumit belakang sepatu yang rusak turut memperkuat motif itu. "Selain itu, tubuh Akseyna itu tinggi dan besar, sulit dilumpuhkan oleh satu orang," ujarnya.
Mardoto mengemukakan polisi juga memaparkan peran saksi-saksi yang sudah dipanggil, termasuk para mahasiswa yang menginap di kamar Akseyna pada Senin, 30 Maret 2015.